Ini Kenapa Gula Adalah Musuh Besar Kulit Sehat

Ini Kenapa Gula Adalah Musuh Besar Kulit Sehat
USNEWS.COM

Jika kamu bingung kenapa kulit terlihat kurang sehat, kulit keriput, juga berjerawat? Mungkin gula penyebabnya. 

Let’s start with the basics. Ketika kamu memakan gula atau makanan tinggi glisemik yang cepat berubah menjadi gula - apakah itu dalam bentuk apel atau sepotong kue - tubuh merusak karbohidrat ini menjadi glukosa, yang meningkatkan kadar insulin. Karbohidrat sederhana, seperti gula halus, roti putih dan soda, menyebabkan tingkat insulin meningkat, yang mengarah ke peradangan atau inflammation.

Peradangan menghasilkan enzim yang memecah kolagen dan elastin, sehingga kulit kendur dan keriput. Gula yang dicerna secara permanen melekat pada kolagen di kulit melalui proses yang dikenal sebagai glikasi. Selain meningkatkan efek penuaan dini, glycation juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti memunculkan jerawat dan rosacea. Plus, semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan kamu akan mengembangkan resistensi insulin, yang dapat bermanifestasi sebagai pertumbuhan rambut berlebih (hirsutism) dan bercak gelap di leher dan di lipatan tubuh.

Memahami indeks glikemik--skala yang menentukan seberapa cepat kadar gula darah meningkat setelah menelan makanan tertentu, adalah kunci untuk membuat pilihan yang tepat untuk kulit soal konsumsi gula.

ISTOCK
ISTOCK

Gula yang sebaiknya dihindari: 

ISTOCK
ISTOCK

Karbohidrat sederhana adalah musuh kulit, karena mereka cepat terurai menjadi glukosa dan menyebabkan lonjakan insulin. Hindari makanan yang pro-inflamasi, tinggi glisemik atau tinggi lemak jenuh seperti: roti putih, permen, makanan goreng, es krim, jus buah kemasan, pasta, saus tomat, krim keju, selai, pizza, gula putih dan gula merah, makanan ringan kemasan dan soda.

Gula yang baik:

ISTOCK
ISTOCK

Pilih karbohidrat kompleks, seperti nasi dan sayuran yang dipecah menjadi glukosa pada tingkat lebih lambat (dan karena itu tidak menyebabkan lonjakan insulin). Pilihlah makanan rendah glisemik, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, serta makanan berserat, yang menunda penyerapan gula, juga membantu mengontrol kadar gula darah. Ganti gaya hidupmu dengan mengikuti diet anti-inflamasi dari lemak sehat (seperti minyak zaitun dan alpukat), protein tanpa lemak (seperti salmon), serat (seperti brokoli dan kembang kol) dan antioksidan (seperti buah) jika kamu ingin kulit yang terlihat muda dan bercahaya. 

Tips untuk menetralkan efek gula pada kulit:

  • Dapatkan banyak waktu tidur. Bila tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh melepaskan hormon stres kortisol, yang memobilisasi simpanan gula pada tubuh dan menyebabkan kenaikan insulin.
  • Berbicara tentang stres, cobalah untuk menjaga stres pada tingkat minimal. Stres dapat meningkatkan insulin seperti efek yang dihasilkan gula. Efeknya? Say hello to pimples on your face.
  • Keseimbangan makanan. Jangan berpikir menurunkan asupan gula darah berarti menurunkan asupan makanan. Jika tujuan kamu adalah untuk menjaga kadar gula darah konsisten, pastikan untuk mengisi tubuh dengan makanan rendah indeks glisemik, berprotein tinggi setiap tiga jam untuk menghindari lonjakan insulin.
  • Be careful how to cook your food. Saat memasak pati, seperti kentang dan tepung-tepungan, perlu diingat bahwa panas yang terlibat dalam memasak menyebabkan proses yang dikenal sebagai gelatinisasi, yang dapat menyebabkan kenaikan indeks glikemik dari setiap makanan. Hindari kentang goreng atau gorengan-gorengan lainnya.
  • Makan protein terlebih dahulu saat menikmati makan siang atau malam, karena mereka tidak merangsang lonjakan insulin sehingga menjaga tubuh dari efek peradangan yang disebabkan ketika kamu menelan makanan yang menaikkan kadar insulin
  • Fats are your friend. Lemak sehat, seperti Omega-3, menjaga kulitmu tampak halus, kenyal dan bercahaya (alias muda).

Baca: Ini Kenapa Gula dalam Buah Bisa Berbahaya untuk Tubuh