Ini Mitos Terbesar Komedo Menurut Seorang Ahli Kulit

Ini Mitos Terbesar Komedo Menurut Seorang Ahli Kulit
ISTOCK

Dengarkan baik-baik. 

Komedo—bintik-bintik hitam yang selalu rajin "berkemah" di atas hidung, di pipi, di dagu, dan tempat lainnya. Namun, sebenarnya apa dan siapakah mereka?

"Komedo adalah lemak atau sebum yang memadat akibat minyak dari saluran kelenjar minyak yang tidak keluar dengan baik," jawab ahli kesehatan kulit, Dr. Eddy Karta, SpKK. 

Menurutnya komedo bisa muncul akibat makanan, polusi dan keringat, produk kulit yang tidak cocok, obat-obatan, usia dan lain sebagainya. "Bisa dikatakan faktor yang memacu aktivitas kelenjar kulit dan menutup pori-pori kulit akibat kulit mati yang susah terangkat. Dan bintik-bintik ini masih akan muncul dari usia remaja sampai umur 30 tahun," katanya. 

Dari sekian banyak informasi tentang komedo, ada yang satu yang menurutnya sebuah kesalahan. "Mitos terbesar tentang komedo ialah komedo dapat disingkirkan dan tidak akan muncul lagi," katanya. Pasalnya, menurutnya, hilang atau munculnya komedo akan tetap bergantung pada kondisi kulit, "yang senantiasa berubah tergantung hormon, pola makan, aktivitas fisik, polusi lingkungan, dan kosmetik yang digunakan."

Eddy juga menekankan bahwa komedo akan tetap ada dan selalu muncul walaupun sudah di-facial dan lain sebagainya. Terlebih, pada seseorang seseorang yang memiliki wajah berminyak dan berkeringat. "Usia dan hormon, serta kebiasaan tidak membersihkan wajah dengan baik juga berpengaruh. Usia 18 sampai 25 tahun adalah puncak wajah berminyak dan berkomedo.

“Solusi untuk wajah yang berkomedo adalah membersihkan secara teratur agar minyak-minyak yang berlebihan tidak mengendap di wajah. Lakukan eksfoliasi sel-sel kulit mati agar tidak menjadi sumbatan saluran kelenjar minyak. Dan yang terakhir, lakukan facial dan bila komedo membandel, konsultasi ke dokter ahli kulit untuk mendapatkan krim racikan."