Iya atau Tidak: Memakai Celana Dalam Saat Olahraga

Iya atau Tidak: Memakai Celana Dalam Saat Olahraga
Iya atau Tidak: Memakai Celana Dalam Saat Olahraga

Ada kaitannya dengan higienis dan infeksi. Ada kaitannya dengan bahan apa yang kamu pakai saat berolahraga.

"Whoa—kok membicarakan celana dalam?" Begitu mungkin reaksimu. Yep, ini memang masalah personal, tapi dengarkan dulu: ini ada kaitannya dengan higienis. Lebih spesifik lagi: kebersihan di daerah intim. Dan percaya atau tidak, pertanyaan tentang apakah harus atau tidak memakai celana dalam menjadi perdebatan beberapa orang. 

"Bakteria dan ragi mencintai lingkungan yang hangat dan lembab," kataDoerthe Brueggmann, MD. Aih, bisa jadi pernyataan beliau membuatmu merinding, tapi dengarkan dulu. "Jadi, proteksi paling efektif dan sederhana adalah untuk memakai celana dalam di balik baju olahragamu untuk menyerap keringat dan kelembapan yang terbangun. Jadi ini adalah mengapa bukan ide yang baik [olahraga] tanpa celana dalam." 

Dan seperti yang kita tahu, berolahraga memproduksi keringat (olahraga ringan sekalipun) sehingga idealnya dibutuhkan sesuatu untuk meresap cairan tersebut. Pasalnya, (tidak dalam rangka menakut-nakuti) jika terjadi kelembapan ekstra di sekitar area vagina maka memperbesar resiko terjadinya bacterial vaginos, yakni infeksi ringan pada vagina yang disebabkan oleh bakteri. Jangan tertipu dengan kata "ringan" karena situasi ini memang tidak memicu masalah kesehatan lain, tapi pada beberapa kasus bisa menyebabkan masalah serius, termasuk saat sedang hamil (meningkatkan kemungkinan keguguran, dan infeksi urine setelah kehamilan).

Jadi, harus memakai celana dalam, nih? Sekali lagi ini adalah preferensi pribadi. "Saya selalu mengatakan kepada orang-orang, 'Lakukan apa yang tepat menurutmu,'" kata Dr. Mary Rosser. "Beberapa harus memakainya. Mereka benar-benar tidak bisa [berolahraga] tanpanya." 

Para ahli setuju bahwa saat membicarakan tentang pakai atau tidak celana dalam, satu hal yang lebih penting adalah: bahan apa yang kamu pakai saat berolahraga. Yep, bahan/ material legging—atau celana dalam yang sebaiknya kamu pakai. Itu, plus pertimbangkan jenis olahraga yang rutin kamu lakukan; apakah menghasilkan banyak keringat atau levelnya moderat. 

"Tujuannya dengan material ini adalah untuk mencegah kelembapan terperangkap di daerah vagina," kata Shannon Clark. Jadi, jika kamu memutuskan hanya memakai legging tanpa celana dalam, atau legging dan celana dalam, pastikan keduanya terbuat dari bahan yang mampu menyerap kelembapan dengan baik (moisture-wicking material) sehingga daerah sekitar vagina tetap higienis.

Panduannya begini: 

PAKAI:

1. Legging/ celana dengan material yang terbuat dari fabrik yang bernafas yang juga memiliki cotton gusset (cotton panel pada daerah selangkangan) untuk menyerap cairan dari dalam tubuh selama berolahraga. 

2. Celana dalam katun pada dasarnya nyaman dan ringan; aman dipakai sehari-hari. Namun, ketika kamu melakukan olahraga berat dan keringat pasti bercucuran, pastikan untuk menggantinya secepatnya untuk mencegah kelembapan terperangkap terlalu di daerah sekitar vagina. 

3. Jika kamu memutuskan untuk tidak memakai celana dalam, pastikan leggingmu cukup tebal agar tidak tercemar oleh bakteria di dudukan alat gim. 

HINDARI: 

THONG! Yep! Alasannya: pada dasarnya thong lebih ketat dan menempel tubuh sehingga infeksi bisa terjadi dengan cepat. Penjelasannya: ketika celana dalam menyentuh perineum (bagian kulit antara vagina dan anus), thong berpotensi memindahkan bakteri feses dari rektum ke area vagina yang menyebabkan infeksi vaginal atau urine. Yiuuuh. "Apalagi jika kamu berolahraga atau melakukan aktivitas berat saat mengenakannya. Lebih buruk lagi, thong cenderung menggesek, sehingga mengakibatkan lecet-lecet kecil di kulit sensitif di sekitar vulva dan klitorismu, yang membuka jalan untuk bakteri," ujar Shannon. Bahkan, jika pilihannya adalah tanpa celana dalam atau thong—lebih baik tidak memakai celana dalam!

Catatan: entah kamu memakai celana dalam atau tidak, ganti bajumu yang sudah bau keringat tersebut dan mandilah secepat mungkin setelah berolahraga. Pasalnya, jika terlalu lama memakai baju lembap tersebut di daerah sekitar daerah intim, maka kemungkinan terjangkit infeksi bakteri tetap tinggi.