Jangan Sampai Salah, Yuk Pahami Perbedaan PCOS dan Kista Ovarium!

Jarang Dipahami, Ini Perbedaan PCOS dan Kista Ovarium
Perbedaan PCOS dan Kista Ovarium

Meski dianggap tabu oleh orang, memahami kesehatan reproduksi merupakan hal yang penting untuk perempuan. Seperti penyakit berikut ini.

Topik mengenai kesehatan reproduksi bukanlah hal yang familiar di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan, banyak orang masih menganggap bahwa subjek tersebut merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan. Padahal, kesehatan reproduksi tidak melulu berbicara soal hubungan seksual.

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesehatan utuh secara fisik, mental, dan sosial yang harus diperhatikan dan dijaga sejak dini, khususnya oleh para perempuan. Berbicara mengenai kesehatan reproduksi perempuan, belakangan ini telah terjadi peningkatan pada suatu sindrom yang menyangkut kesehatan reproduksi wanita, yaitu sindrom polikistik ovarium atau yang biasa disebut dengan singkatannya, PCOS.

Wanita masturbasi
Kesehatan reproduksi

Berdasarkan pengertian dari Sirmans and Pate (2013), PCOS merupakan gangguan endokrin heterogen yang umum, ditandai dengan menstruasi tidak teratur, hiperandrogenisme, dan ovarium polikistik. Dilansir dari hellosehat, pengidap PCOS mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan.

Baca juga: Transplantasi Cairan Vagina Jadi Solusi Baru Bagi Kesehatan

Kondisi ini menyebabkan penderitanya memiliki banyak kista kecil pada indung telur atau ovarium, kemandulan, diabetes, hipertensi, serta penyakit lainnya. Kata “polikistik” dalam PCOS sendiri memiliki arti “kista yang banyak”. Istilah tersebut mendeskripsikan adanya beberapa kista yang terdapat dalam ovarium. Kista adalah benjolan-benjolan kecil yang berisi cairan dan mengandung sel telur yang belum matang dengan sempurna.

Melansir dari Kumparan, Dr. Rudy Simanjuntak. SpOG, dalam acara Morula IVF Indonesia: Fertility Science Week, mengatakan, “Sederhananya, PCOS itu adalah timbulnya suatu kista yang kecil-kecil pada indung telur sehingga indung telurnya jadi membesar. Kista yang kecil-kecil ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon. Nah ketidakseimbangan ini terjadi pada esterogen dan progesteron."

Cara Mencerahkan Vagina
Kesehatan reproduksi

Berbeda dengan PCOS, kista ovarium merupakan situasi dimana terdapatnya benjolan atau kantong yang diselimuti selaput atau membran berisi cairan yang berkembang di indung telur (ovarium) wanita, yang disebabkan oleh siklus menstruasi ataupun pertumbuhan sel yang tidak normal. Kondisi ini tergolong kondisi yang umum untuk dialami wanita.

Mengutip dari hellosehat, menurut Women’s Health, mayoritas wanita memiliki setidaknya satu folikel atau akar kista setiap bulan. Kasus kejadian kondisi ini paling banyak terjadi pada wanita berusia 30-54 tahun. Namun, tidak jarang pula kasus ini ditemukan pada pasien lanjut usia atau remaja.

Menurut data yang tercantum dalam situs alodokter, kebanyakan kista ovarium tidak berbahaya dan bisa menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Hadirnya kista di ovarium memang sulit terdeteksi karena seringkali tidak bergejala namun akan menampakannya ketika kista tersebut sudah mulai tumbuh.

Baca juga: Masturbasi bagi Wanita Berbahaya? Ini Faktanya!

Dalam beberapa kasus, kista ovarium dapat ditemukan sebagai kondisi yang bahaya, apabila kista tersebut dapat mengakibatkan rasa sakit, pendarahan, demam, serta gejala-gejala ekstrim lainnya, sehingga harus segera menemui dokter untuk ditangani lebih lanjut. Wanita yang sudah berusia lanjut (menopause) lebih memiliki resiko yang lebih tinggi terkena kanker ovarium.

Beberapa masyarakat khususnya wanita, masih menganggap bahwa kondisi PCOS sama halnya dengan kista ovarium lantaran kedua situasi yang sama-sama menyangkut tentang keberadaan kista dalam ovarium. Sementara itu pada faktanya, kedua kondisi tersebut merupakan dua hal yang berbeda dari sisi pengertian maupun efeknya.

iStock
Kesehatan reproduksi

Perbedaan pertama yang dapat dilihat dari kedua kondisi tersebut adalah dari bentuknya. PCOS mengandung folikel-folikel atau kista kecil yang berukuran kurang dari 1 cm, sedangkan kista ovarium merupakan sebuah kantung yang berisi cairan dengan ukuran kurang lebih 2 cm. Perbedaan selanjutnya adalah ukuran. Ukuran pada folikel dalam PCOS menetap dan tidak mengalami perkembangan, sedangkan ukuran kista dalam ovarium dapat membesar.

Selain bentuk dan ukuran, risiko juga mengambil peran dalam membedakan kedua kondisi tersebut. PCOS dapat menyebabkan penyakit berkelanjutan seperti kemandulan yang akan dialami oleh pengidapnya, sementara kista ovarium tidak mempengaruhi kehamilan, namun kista tersebut dapat pecah yang berefek pada nyeri hebat dan pendarahan internal.

Baca juga: Waspada, Kenali Jenis Keputihan yang Normal dan Tak Normal!