Jojoba Oil: Pantas Menjadi Saingan Coconut Oil

Jojoba Oil: Pantas Menjadi Saingan Coconut Oil
ISTOCK

Memiliki khasiat hebat untuk kecantikan dan kesehatan. 

Selama bertahun-tahun, obsesi orang-orang terhadap coconut oil terus membara—dan memang untuk alasan yang jelas. Minyak ini merupakan bahan alami kecantikan yang berkhasiat mulai dari memerangi rambut kering sampai memutihkan gigi. 

Akan tetapi di tengah kegilaan terhadap coconut oil, ada satu jenis minyak yang secara tidak adil terlupakan, padahal sebenarnya sering menjadi bahan utama dalam produk kecantikan: minyak jojoba, yang terbuat dari belukar jojoba. Beberapa berpendapat bahwa ketidakadilan tersebut terjadi karena minyak jojoba biasanya digunakan oleh produk-produk yang yah, tidak begitu terkenal alias bukan produk premium. Akan tetapi, dalam bentuk alaminya, jojoba harusnya mendapatkan perhatian yang sama dengan si sepupu tropikal, karena keistimewaannya tidak kalah kok dengan coconut oil!

1. Penyembuh Hebat

Semak belukar berkayu ini tumbuh di daerah dengan cuaca panas dan hangat seperti di daerah Amerika Utara dan Meksiko— dan selama ribuan tahun masyarakat asli di sana telah menggunakan bibit jojoba untuk kecantikan dan kesehatan. Kualitas antibakterial yang dimilikinya membuat jojoba bagus untuk salep kulit dan perawatan kesehatan. Ilmu pengetahuan modern pun menyetujui hal tersebut—beberapa penelitian menemukan bahwa minyak jojoba dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

2. Struktur Unik Molekulnya Menyerupai Kulit

Facial oil memang sedang heboh-hebohnya, tapi tidak semuanya cocok untuk kulit yang cenderung berjerawat. Tanaman dan minyak kacang-kacangan seperti kelapa, argan, almond merupakan triglycerides, molekul bercabang tiga yang bisa terlalu berat bagi kulit. 

Kontras dengan hal tersebut, jojoba secara teknis bukanlah minyak; melainkan wax yang terkristalisasi menjadi cairan pada suhu kamar. Dan struktur molekulnya menyerupai kulit yang artinya akan mudah diserap dan cocok untuk semua jenis kulit. Selain itu, jojoba juga membantu menyembuhkan kulit kering dengan menstimulasi produksi minyak ketika dibutuhkan dan mengontrol kelebihan produksi dengan mengirimkan signal ke tubuh ketika persediaan minyak cukup. 

3. Melakukan Banyak Hal dalam Sekali Pakai

Tidak hanya sebagai pelembab, jojoba juga memiliki potensi sebagai pengurang kerutan. Lapisan atas sel kulit mirip sebuah bangunan—dikelilingi oleh sel matriks yang bercampur dan berkaitan satu sama lain—dan seiring bertambah usia, fondasi tersebut mulai goyah sehingga terlihat garis-garis halus dan kerutan. Nah, minyak jojoba bisa membantu memperkuat dan menopang matriks tersebut dan mencegah kerutan sampai ke kulit dalam. 

Penelitian membuktikan bahwa saat digunakan pada kulit, minyak jojoba mencegah efek paparan UV pada ekspresi kolagen, yang membuatnya memiliki reputasi sebagai anti penuaan. Selain itu, jojoba juga kaya vitamin E, zinc, iodine, dan antioksidan bermanfaat lainnya. Plus, kandungan anti mikrobial dan anti peradangan membuatnya menjadi bahan pembersih wajah yang sempurna. Minyak jojoba akan membersihkan pori-pori dengan menyeluruh yang artinya bagus untuk tipe kulit yang cenderung berjerawat. Oh, juga baik untuk digunakan sebagai pembersih sisa-sisa produk kimia di rambut! Wow. 

4. Memiliki Cerita Sukses

Pada tahun 1970an—ketika orang-orang akhirnya mengerti bahwa pembunuhan ikan paus marak dilakukan untuk mencari minyak dan kampanye "Save the Whales" dimulai—minyak jojoba mulai dilirik.  Pembunuhan massal itu dilakukan karena minyak ikan paus marak digunakan untuk produk kecantikan dan para aktivis lingkungan memprotes kekejaman tersebut. Ini membuat minyak jojoba dilirik karena satu-satunya jenis minyak lain yang memiliki kemiripan komposisi molekul. 

Penemuan ini mengawali terlahirnya pertanian jojoba yang berkelanjutan di sepanjang gurun, membuat cerita tersebut menjadi kunci penting dalam salah satu kemenangan isu lingkungan hidup di Amerika Serikat. 

5. Ramah Lingkungan

Bisa dibilang minyak jojoba merupakan bahan alami yang memberikan dampak negatif terendah bagi lingkungan dibandingkan bahan lain. Faktanya, tanaman yang bisa diperbaharui ini biasanya tumbuh di lahan tipis dan sangat mudah dirawat. Selain itu, jojoba memiliki umur panjang, tahan hama dan kekeringan, dan hanya bijinya yang perlu disemai sehingga tidak butuh penanaman ulang.