Kepada Yth. Jerawat: Kapan Kamu Menghilang dari Wajahku?

Kepada Yth. Jerawat: Kapan Kamu Menghilang dari Wajahku?
ISTOCK

Ijin mendirikan bangunanmu sudah kadaluarsa, lho. Bertahun-tahun yang lalu sudah saatnya berhenti

Saat remaja dulu, berjerawat. Kita santai karena percaya itu semua akibat pubertas. Hormon sedang aktif, dada baru tumbuh, menstruasi untuk pertama kalinya, keringat selalu bersimbah, dan mood selalu  berubah (lebih sulit diprediksi daripada cuaca). Dua puluh tahun kemudian, di usia 30an dan 40an, bentolan-bentolan di wajah tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda akan berpindah ke wajah remaja lain. Sepertinya, mereka akan menjadikan tempat tersebut sebagai rumah jompo untuk para jerawat. Serius, tidak adakah kemungkinan mereka— jerawat dari berbagai generasi tersebut—merantau ke tempat lain, misalnya? Atau berimigrasi dan tidak pernah kembali?

“Ada beberapa faktor yang tidak bisa lepas dari pertumbuhan jerawat, yaitu faktor hormon, gaya hidup, dan faktor makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Tiga hal itu menjadi masalah utama tumbuhnya jerawat,” kata Juliana Yu, MD. H, NH., seorang ahli kosmetikologis, dermatologis, dan nutritionis.

Jadi, ketiga faktor itu bisa mempengaruhi tumbuhnya jerawat di usia 20-an. Kepada Byrdie.com, seorang ahli kulit bernama Dr. Dennis Gross mengatakan bahwa jerawat pada usia dewasa biasanya muncul pada usia di akhir 20an sampai awal 30an. Perubahan hormonal akibat kehamilan juga dapat mempengaruhi jerawat pada usia dewasa. Selain itu, menghentikan penggunaan pil KB dan fluktuasi hormon pramenstruasi, serta perubahan hormonal perimenopause atau juga bisa mempengaruhi tumbuhnya jerawat. Ditambah, kondisi stres yang bisa memperparah kondisi jerawat.

Namun, apakah jerawat-jerawat itu akan berhenti pada waktunya? Ada kadaluarsanya?

"Yang namanya jerawat, tumbuhnya tidaklah mengenai usia. Jerawat bisa muncul kapan saja, dan pada usia muda maupun dewasa. Jadi, sekarang memang benar-benar harus menjaga kesehatan kulit wajah dengan membersihkan setiap hari, dan menjaga keseimbangan hormon supaya tidak stres, menjaga pola tidur, makanan dan tentunya mengubah gaya hidup yang lebih sehat lagi,” jawab Juli. 

Dr. Carl Thornfeldt, seorang ahli kulit, mengatakan dalam sebuah artikel bahwa jika faktor penyebab tumbuhnya jerawat tidak diperhatikan dengan baik, maka jerawat pun akan tetap tumbuh. Ia pun menuturkan, “26% orang yang berusia 40 tahun dan 12% orang pada usia 50 tahun tetap akan menderita jerawat, dan sisanya, 10% orang yang memiliki kulit berminyak.”

Dengan kata lain, kita harus hidup dengan bahagia tanpa perlu memikirkan masalah tersebut. Dan mungkin menerima bahwa IMB para jerawat sifatnya mutlak dan pada saat yang bersamaan: fleksibel.