Kita Sering Mendengar IniTapi Apa Sebenarnya Radikal Bebas?

Kita Sering Mendengar IniTapi Apa Sebenarnya Radikal Bebas?
ISTOCK

Saatnya menyegarkan ingatan kita.

6. AUTOKSIDASI

Autoksidasi merupakan produk dari proses metabolisme aerobik. Ini adalah pembentukan radikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti cahaya, panas, enzim, peroksida lemak atau hidroperoksida, dan logam. 

7. OLAHRAGA BERLEBIHAN

Yep, olahraga berlebihan. Olahraga berlebihan akan membuat tubuh membutuhkan suplai oksigen yang sangat banyak, sehingga peningkatan ini akan memicu timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Jika pola olahraga semacam ini dilakukan dengan frekuensi yang sering, maka akan terjadi penumpukan radikal bebas di dalam tubuh. Peningkatan pembentukan radikal bebas dalam aktivitas olahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu oleh rusaknya jaringan otot akibat dari gerakan-gerakan yang bersifat eksposif. Olahraga dengan intesitas tinggi dan durasi lama ternyata juga terbukti dapat menimbulkan kerusakan sel. 

8. RADIASI

Radioterapi memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas.

Menilik, membaca dan berusaha mengerti delapan hal tersebut, tapi sebenarnya apa dampak radikal bebas di dalam tubuh? 

  • 1. KERUSAKAN DNA

Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur DNA sehingga terjadi mutasi. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker.

  • 2. PENYAKIT KRONIS

Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung, kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan. Aha, antioksidan! 

  • 3. KERUSAKAN JARINGAN 

Pada umumnya sel-sel jaringan organ tubuh bisa menangkal serangan radikal bebas karena di dalam sel terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawannya, tetapi karena manusia secara alami mengalami degradasi atau kemunduran seiring dengan peningkatan usia, akibatnya pemusnahan radikal bebas tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan.

“Sedangkan yang terjadi pada kulit, radikal bebas bisa mengakibatkan kanker, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), penuaan (aging), penyakit neurodegeneratif (Alzheimer, dimensia/pikun), katarak, dan lain sebagainya,” kata Dhelya.

Dan bagimana kita dapat melawan radikal bebas—adakah cara yang ampuh mengatasinya?

“Pastinya dengan mengonsumsi banyak makanan yang mengandung antioksidan. Antioksidan merupakan molekul yang dapat berinteraksi dengan radikal bebas dengan aman, sehingga dapat mengurangi jumlah radikal bebas dalam tubuh sebelum menyebabkan kerusakan sel. Tubuh tidak dapat menghasilkan antioksidan, sehingga kamu perlu mendapatkan antioksidan dari luar tubuh. Antioksidan ini dapat kamu temukan dalam berbagai macam makanan, terutama makanan yang mengandung vitamin E, vitamin C, dan betakaroten (vitamin A), serta dalam mineral selenium,” jelasnya. Yep, kamu benar, salah satunya: wortel! Dan untuk selenium, bisa kamu dapat dari ayam, bayam, atau telur (makanan favorit kita semua).