Makan Setelah Jam 6 Sore Menambah Berat Badan: Mitos atau Fakta?

Makan Setelah Jam 6 Sore Menambah Berat Badan: Mitos atau Fakta?
ISTOCK/CHOREOGRAPH

Mencari tahu apakah makan setelah jam 6 sore bikin gemuk itu hanya mitos atau fakta.

Sepertinya ada aturan di dunia sosial perempuan: dilarang makan “berat” setelah jam 6 sore karena berat badan bisa bertambah. Daripada simpang siur dan bingung, mari bertanya kepada sang ahli tentang hubungan makan larut malam dengan berat badan sehat. “Jawaban tercepat adalah tidak ada buruknya makan setelah jam 6 atau jam 8 malam. Yang paling penting adalah jumlah keseluruhan kalori yang kita konsumsi sepanjang hari dan tingkat aktivitas. Jika kita mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar, maka berat badan pasti naik. Masalahnya dengan makan saat sudah larut adalah makanan yang dikonsumsi cendurung berlemak kalori tinggi, yang pada dasarnya meningkatkan jumlah total kalori harian. Juga, kalori lebih sedikit terbakar ketika kita tidur; inilah yang cenderung disimpan tubuh menjadi lemak. Malah beberapa penilitian membuktikan bahwa sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin ketika tidur dan ini mempercepat proses itu,” jelas John Baglioni, Konsultan Nutrisi dari Vio Nutrition. Jadi, bisa diperjelas? “Pada dasarnya, jika kita makan menu yang sehat setelah jam 8 malam, you will be fine,” tukasnya lagi. Jadi kesimpulannya premis tentang makan setelah jam 6 itu pasti bikin berat badan bertambah adalah M-I-T-O-S. 

Yang membuat WOOP penasaran adalah apa alasannya selama ini "diwajibkan" makan sebelum jam 6, terlebih bagi yang sedang diet super ketat agar baju pengantin muat? Menurut John yang paling penting adalah kita sebaiknya menargetkan makan terakhir itu 2 atau 3 jam sebelum tidur. Namun, tidak ada alasan harus makan sebelum jam 6—terkecuali waktu tidur kita sangat dini. Hal lain yang juga penting diingat adalah pola makan itu sifatnya perorangan: beberapa orang merasa lebih baik makan cepat, sementara yang lain bisa saja tidur dengan perut kenyang tanpa efek samping.

Mari berandai-andai; misalnya skenarionya seperti ini: saya membutuhkan 1500 kalori per hari berdasarkan berat badan, kondisi kesehatan, tingkat aktivitas, dll. Jika, selama siang hari saya cuma mengonsumi 750 kalori, berarti boleh dong makan sepuasnya pada malam hari sebanyak 750 lagi? “Sangat penting untuk mengonsumsi kalori yang cukup per hari. Namun, tidak optimal juga untuk mengonsumsi setengah dari jumlah kalori yang dibutuhkan saat larut malam. Salah satu alasan paling penting mengapa kita harus berhenti makan dua-tiga jam sebelum tidur adalah agar tubuh waktu memiliki waktu untuk mencerna makanan terakhir. Tubuh kita membutuhkan energi dan nutrisi untuk memperbaiki dan me-recharge dirinya saat kita tidur. “Digesting food takes away from that process. Also, going to sleep with a full stomach can lead to acid reflux. Akan tetapi, jika makanannya relatif sehat, skenario ini tidak akan membuat berat badan bertambah. Di sisi lain, kita harus mengusahakan untuk menghindari hal ini karena tubuh membutuhkan kalori untuk menghasilkan energi untuk beraktivitas. Misalnya, kamu makan 750 kalori es krim sebelum tidur secara regular, itu bisa berdampak negatif bagi kesehatan,”papar John.

Di kehidupan nyata, siapapun pasti pernah mengalami kelaparan setelah makan malam (nggak peduli seberapa sehat menunya). Rasa lapar ini bisa jadi mengindikasikan bahwa kita mengonsumsi kalori dalam jumlah yang tidak sesuai dengan kebutuhan sepanjang hari. Solusinya, kita bisa memilih makanan ringan sehat (bukan cheeseburger atau pecel ayam), seperti makanan ringan berprotein: almond, yoghurt, sayuran dengan guacamole atau hummus. Namun, jika kamu kelaparan terus menerus tanpa alasan yang jelas, konsultasi dengan dokter adalah solusi terbaik.

Intinya, menurut John adalah seperti ini: tubuh memiliki alur alami untuk tidur, memperbaiki diri, berkembang dan melakukan proses eliminasi kotoran, disebut dengan circadian rhythm. Makan sangat berkaitan dengan siklus ini sementara banyak teori tentang kapan waktu terbaik untuk makan dalam satu hari. “Di era modern, sulit sekali untuk patuh pada aturan ini karena jadwal kerja kita dan faktor lainnya. Pada dasarnya, tubuh kita akan memberitahu apa yang ditubuhkannya, yang artinya kita harus makan ketika kita lapar dan tidur ketika lelah. Peliknya, kita kehilangan kemampuan untuk mendengarkan tubuh kita: kita makan ketika tidak lapar dan seringkali kurang tidur. Kekurangan tidur juga bisa berbuntut kelebihan makan dan kelebihan berat badan. If we regain the ability to listen to our bodies, it will be easier to get healthy and maintain a healthy weight,” tandas John.