Mechanical Exfoliation vs Chemical Exfoliation: Mana yang Lebih Baik?

Mechanical Exfoliation vs Chemical Exfoliation: Mana yang Lebih Baik?
ISTOCK

T-E-R-G-A-N-T-U-N-G.

Dua hal yang membuat Woop tertegun 24 jam terakhir ini. Pertama, Instagram yang menguji coba horizontal-scrolling feature (apa sih, yang mereka pikirkan?) dan satu jam kemudian mengembalikannya ke tampakan 'normal' (tentunya setelah internet gonjang-ganjing, sumpah serapah dari penggunanya). Kedua, ketika mendengar ada istilah 'mechanical exfoliation' dan 'chemical exfoliation'. Apalagi itu? Tidak bisakah perawatan kulit—dan Instagram—tetap sederhana saja? Hidup ini, dan jerawat ini sudah membebani tulang bahu. 

Namun, karena Woop adalah mahluk fana penuh rasa ingin tahu, maka segera menghubungi dr. Ruri D. Pamela, Sp.Kk., seorang dermatolog dari Departemen Kulit RS dr. Suyoto, Jakarta.

Mechanical exfoliation adalah teknik membersihkan lapisan tanduk/lapisan keratin yang berada di permukaan kulit paling atas menggunakan bahan-bahan fisik yang dapat menyebabkan lapisan tersebut terkelupas, misalnya sponge, scrub, sikat wajah, dsb. Sedangkan, chemical eksfoliasi adalah teknik membersihkan lapisan teratas permukaan kulit dengan menggunakan bahan-bahan kimiawi exfoliatif yang dicampurkan dalam suatu sediaan kosmetik/obat, misalnya Alpha Hidroxy Acid, Beta Hydroxy Acid. Chemical lebih bersifat medikatif (pengobatan) dibandingkan mechanical dan dilakukan oleh tenaga profesional,” jelasnya.

Emoji: isi otak berhamburan. 

Dan cara kerjanya begini: pada mechanical exfoliation, lapisan tanduk paling atas kulit akan dilepaskan secara mekanis dengan cara digosok menggunakan scrub/sponge/sikat. Lapisan tanduk yang telah lepas akan meninggalkan kulit yang lebih cerah dan tidak kusam serta kenyal. "Sementara, kalau menggunakan chemical eksfoliasi, kandungan kimiawinya akan menyebabkan renggangnya ikatan penyusun lapisan kulit paling atas sehingga akan terkelupas dan umumnya bisa berlangsung selama beberapa hari,” Dokter Ruri menjelaskan. 

Untuk yang penasaran terhadap manfaatnya, "baik mechanical eksfoliasi dan chemical eksfoliasi adalah mengurangi kulit yang kusam, membantu regenerasi kulit baru, mengurangi kelebihan minyak di permukaan kulit, dengan chemical eksfoliasi juga membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi noda hitam,” ungkapnya.

Woaaah, banyak, ya. Berbeda dengan tindakan Instagram tadi malam, tindakan perawatan kulit ini sangat bermanfaat dan tidak akan membuatmu tiba-tiba mengirimkan emoji facepalm kepada dokter kulitmu. 

Aturan penggunaannya sebagai berikut: 

Mechanical eksfoliasi boleh digunakan sejak usia remaja dan tidak perlu setiap hari, cukup 3-4 kali seminggu agar kulit tidak menjadi sensitif dan tidak iritasi," saran Dokter Ruri. Sedangkan untuk chemical exfoliation, "penggunaannya harus dikonsultasikan dulu dengan dokter/tenaga profesional dan tidak boleh diakukan sendiri di rumah,” tegasnya. 

Woop lebih suka kopi dibandingkan teh, dari dua eksfoliasi ini mana yang lebih baik? 

“Tergantung masalah kulitnya apa,” jelasnya. “Bila untuk maintenance di rumah sehari-hari mechanical eksfoliasi boleh dilakukan namun jangan terlalu sering dan berhati-hati pada tipe kulit yang sensitif karena penggunaan yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan. Bila memiliki kulit yang bermasalah misalnya jerawat, noda hitam atau bekas jerawat akan lebih efektif bila dilakukan dengan chemical eksfoliasi namun harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga ahli," terangnya. 

Selanjutnya: Baiklah, sekarang kamu sudah tahu bedanya dan silakan dicoba, mumpung lagi libur! Apa, kamu lagi ngidam infused-water? Coba racik sendiri di dapur dengan memilih satu dari lima resep ini