Menurut Ahli Kulit: Ini Perawatan Kulit Paling Esensial yang Harus Kamu Lakukan

Menurut Ahli Kulit: Ini Perawatan Kulit Paling Esensial yang Harus Kamu Lakukan
ISTOCK

Serta tips memilih yang tepat dan memberikan perlindungan maksimal.

"Mengandung SPF bla bla," kata sebuah iklan pelembab. "Selain bla bla, juga memiliki SPF bla bla," klaim iklan lipstik. Memang, beberapa tahun belakangan semakin banyak produk yang menambahkan SPF ke dalam alas bedak yang menyamarkan jerawat atau lip balm yang meminyaki bibir. Namun apa sih, SPF itu? Sepertinya kalau Woop ikut kuis dan pertanyaannya adalah "apakah kepanjangan SPF?"—pasti akan memilih metode 50-50. 

“SPF atau Sun Protection Factor adalah ukuran suatu sunscreen dalam menggambarkan lamanya waktu kulit terproteksi dari sunburn, tergantung dari tipe kulit. SPF minimum yang direkomendasikan oleh Food and Drug Administration (Badan POM-nya Amerika) adalah minimum SPF 15 yang harus kita gunakan. Namun, banyak dokter spesialis kulit (dermatolog) yang menganjurkan SPF yang digunakan minimum SPF 30 sesuai dengan rekomendasi American Academy of Dermatology,” tutur Ruri D. Pamela, MD, seorang dermatolog dari Departemen Kulit RS Dr. Sutoyo, Jakarta. 

“SPF dalam sunscreen memiliki manfaat untuk melindungi kulit kita dari bahaya radiasi UV-B. Karena bila terpapar langsung dalam waktu lama, UV-B akan menyebabkan sunburn terutama pada kulit berwarna seperti kulit kita, warna kulit menjadi gelap dan dalam waktu lama akan memicu tanda-tanda skin aging menjadi lebih cepat muncul,” paparnya. 

Jadi, sangat, sangat krusial, ya? 

Sunscreen itu sangat penting. It's the most important and essential skin care!” tegasnya. “Banyak masyarakat di Indonesia belum memahami hal ini. Sangat berbeda dengan di negara maju dimana hampir semua orang paham betul manfaat sunscreen untuk kulit,” imbuhnya. 

Menurut Ruri, tabir surya bukan hanya sekedar perawatan untuk tujuan kecantikan kulit semata, melainkan untuk tujuan kesehatan kulit di masa sekarang dan masa yang akan datang. “Harus diketahui bahwa sinar matahari yang mengandung radiasi ultraviolet A dan B itu sangat merusak kulit kita. Apalagi kita yang tinggal di negara dengan sinar mataharinya terus-terusan ada sepanjang tahun. Bila kulit kita tidak pernah dilindungi dari paparan sinar matahari, tidak hanya sunburn yang bisa kita alami saja. Namun, juga memicu ruam di kulit, penuaan dini, spot-spot di wajah, leher, dan lengan, keriput yang timbul sebelum waktunya, sagging skin, bahkan yang paling parah adalah kanker kulit,” ujar Ruri tanpa bermaksud menakut-nakuti. 

Ruri menjelaskan ada dua tipe tabir surya yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen. Physical sunscreen mengandung komponen yang bekerja dengan cara memantulkan dan menghalangi radiasi UV. Sementara, chemical sunscreen mengandung komposisi yang bekerja dengan cara menyerap radiasi sinar UV dan mencegahnya supaya tidak terpenetrasi ke dalam kulit. "Keduanya sama penting dan umumnya terdapat dalam kandungan sunscreen yang broad spectrum. Namun, harus berhati-hati pada salah satu kandungan chemical sunscreen yaitu avobenzone dan octinoxate, karena dapat memicu alergi pada kulit beberapa orang yang hipersensitif," Ruri mengingatkan. 

Saat membeli tabir surya, kemungkinan besar yang kita pelototi pertama kali adalah numerik SPF di kemasan produk. Apakah itu satu-satunya hal yang perlu diperhatikan saat mencari tabir surya?

“Pilihlah sunscreen dengan proteksi broad spectrum," anjur Ruri. Artinya melindungi kulitmu terhadap radiasi UV-A dan UV-B. "Tanda SPF hanya menandakan ukuran proteksi sunscreen terhadap radiasi sinar UV-B,” kata Ruri.

Lho? Lalu apa tanda bahwa tabir surya tersebut juga bermanfaat melindungi dari UV-A? “Begini, cari tulisan PA++ atau PA+++ pada kemasan, untuk menandakan bahwa sunscreen tersebut juga melindungi kulit terhadap UV-A. Selain itu cari keterangan water resistant atau very water resistant pada kemasannya agar sunscreen tidak mudah terhapus saat kita berkeringat, karena olahraga atau berenang. Biasanya, keterangan water resistent umumnya berarti dapat melindungi sampai 40 menit di air, dan very water resistant melindungi sampai 80 menit, dan pilih yang kandungan SPF-nya minimal 30 atau lebih tinggi,” kata Ruri.

Oh, satu lagi, ingat baik-baik: ternyata, sunscreen tidak hanya diaplikasikan pada pagi hari saja. Rekomendasi: lakukan pengulangan pemakaiannya setiap 3-4 jam, sampai (kira-kira) pukul 4 sore. Menurut Ruri, tujuannya adalah agar proteksi yang didapatkan optimal.

Kalau mataharinya bersinar dengan terik dan ceria, tapi saat mendung dan rintik-rintik dan seharian di televisi, boleh dong absen? "Tetap harus pakai!” tegas Ruri. “Radiasi sinar UV walau keadaan cuaca mendung tetap terpancar dengan kuat dimana saja dan harus diketahui juga bahwa UV-A dapat menembus kaca.” Wow, kekuatan matahari memang dahsyat!