Nutrisionis Menjelaskan Diet yang Sedang Tren

Wellness
ISTOCK

Dan merekomendasikan diet yang aman diadopsi. 

Industri diet memiliki prinsip yang hampir mirip dunia fesyen—cepat berubah dan plin-plan. Kemarin orang sibuk membicarakan diet Mayo, besoknya Paleo foods. Akibatnya, sangat sulit untuk mencari tahu diet mana yang sebenarnya bisa berhasil.

Untuk mengurangi beban hidupmu (dan berat badan), WOOP meminta John Baglioni, MPH, RD, CDN, seorang konsultan nutrisi dari Vio Nutrition untuk menuliskan dan menjelaskan tentang diet-diet yang sedang jadi topik di arisan-arisan, berita dan pastinya Pinterest.  

Pola Diet yang sedang Populer dan Sedikit Kontroversi

  • DIET PALEO

Deskripsi: premis sederhana di balik diet Paleo adalah jika kita makan seperti pendahulu prehistoris, berat badan akan berkurang tanpa harus mengurangi asupan kalori dan juga kecil kemungkinan terkena penyakit kronis. Pada dasarnya ini adalah diet yang mempromosikan untuk memakan segala sesuatu yang memiliki protein dan serat tinggi. Saat mengadopsi diet ini, kita akan lebih banyak mengonsumsi daging tak berlemak dan ikan, telor, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan lemak sehat. Oleh karena pendahulu adalah pemburu, bukan petani, gandum, kentang, produk susu, dan polong tidak diperbolehkan. Selain itu, olahraga merupakan faktor penting dalam diet ini.

Sisi Positif: Menekankan pada konsumsi daging tak berlemak, buah, dan sayuran, dan untuk menghindari makanan olahan dan yang kaya akan gula.

Sisi Negatif: Membatasi konsumsi gandum dan polong. Sayangnya, tidak banyak penelitian yang mendukung keefektifan pembatasan mengonsumsi makanan seperti polong, gandum, dan yoghurt.

Tingkat Kesulitan: Bisa dibilang diet ini terbilang mudah karena tidak ada sistem penghitungan kalori. Di sisi lain, diet ini membutuhkan komitmen tingkat tinggi karena melarang makanan olahan sehingga kamu perlu memasak dari nol.

Tingkat Kesuksesan: Benar-benar mengeliminasi semua bentuk gandum, susu, makanan olahan, gula dan sebagainya memang bisa mengurangi berat badan, tetapi agak sulit untuk mengikuti setiap aturan dan larangannya.

Opini Profesional: Saya menyukai beberapa aspek dari diet ini, tapi tidak tentang larangan memakan gandum dan polong, karena sehat dan merupakan sumber energi. Selain itu, beberapa produk susu seperti yoghurt juga bermanfaat bagi tubuh. Ditambah, ide bahwa kita tahu pasti tentang bagaimana nenek moyang makan sebenarnya agak terlalu berlebihan.

  • DIET DUKAN

Deskripsi: Ini merupakan variasi lain dari diet rendah karbo/ tinggi protein yang menjanjikan bahwa berat akan berkurang dalam waktu singkat. Konon, berat bisa berkurang sampai sekitar 6 kg dalam kurun waktu 10 hari. Sebenarnya diet ini sudah eksis selama bertahun-tahun—diet Atkins dan South Beach merupakan jenis diet yang memiliki prinsip yang sama. Pada dasarnya, diet ini memiliki pola bahwa dengan mengurangi karbo akan memaksa tubuh untuk membakar lemak.

Biasanya, siapapun yang melakukan diet ini menjalani beberapa tahap; dimulai dengan fase penyerangan dan diakhiri dengan fase perawatan. Diet ini memperbolehkan untuk hanya memakan protein tak berlemak dengan kuantitas tak terbatas dan oat bran selama fase penyerangan. Secara bertahap, kamu nantinya boleh menambahkan non-starchy vegetables, buah, dan beberapa jenis karbohidrat. Pada fase terakhir, makanan apapun boleh dimakan selama 6 hari dalam satu minggu, tetapi satu hari benar-benar dialokasikan untuk hanya memakan protein dan oats.

Sisi Positif: Tidak seperti diet rendah karbo lainnya, yang satu ini menganjurkan konsumsi protein tak berlemak, tahu, tempe, bahkan beberapa diet yang sama memperbolehkan protein tinggi lemak, seperti bacon.

Sisi Negatif: Diet ini membatasi buah, sayur, kacang-kacangan, dan karbo sehat pada tiga tahap pertama, yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Hasilnya, pasokan serat kita juga akan berkurang. Belum lagi selama fase perawatan, kita bebas makan apapun, bahkan yang tidak sehat sekalipun.

Tingkat Kesulitan: Bisa dibilang mudah dilakukan karena hanya beberapa jenis makanan yang diperbolehkan. Namun, hanya makan protein dan oats selama kurun waktu tertentu bisa sangat membosankan. Memang fase selanjutnya memperbolehkan untuk mengonsumsi sayur dan buah-buahan, tapi tetap saja dalam jumlah yang terbatas. Di tahap terakhir, fase perawatan, kita bisa makan apapun 6 hari dalam seminggu.

Tingkat Kesuksesan: Sama seperti diet yang berprinsip sama, berat badan akan berkurang pada fase-fase awal karena terbatasnya konsumsi kalori dan tubuh kehilangan air. Akan tetapi, hal ini sulit dipertahankan saat kita memasuki fase perawatan—malah kemungkinan besar berat akan bertambah lagi karena sebenarnya diet ini tidak mengajarkan pola makan sehat.

Opini Profesional: Saya sama sekali tidak merekomendasikan diet ini, terutama karena tidak mengajarkan pola makan sehat. Selain itu, masih belum jelas efek jangka panjang diet rendah karbo/ tinggi protein bagi kesehatan tubuh.

  • DIET WHOLE30

Deskripsi: Ini adalah versi modifikasi dari diet Paleo. Premis utamanya adalah manusia bisa tidak berkembang dengan mengonsumsi makanan tertentu, seperti makanan dengan tambahan gula, susu, polong, kacang, dan gandum, sehingga dianggap sebagai ancaman terhadap kesehatan. Pendukung pola makan ini berargumen bahwa jenis makanan tersebut dikenal sebagai penyebab masalah metabolis seperti diabetes, disfungsi sistem kekebalan tubuh seperti radang kronis, ketidakseimbangan hormon, atau obsesi psikologis tak sehat alias ngidam.

Kita dilarang untuk membuat makanan “jelek” dari bahan-bahan bagus, seperti kue atau pancake. Diet ini membatasi makanan selama 30 hari, lalu ditambahkan kembali ke dalam diet secara perlahan-lahan. Pencipta diet Whole30 mengklaim bahwa smoothies, healthy baked goods, dan makanan apapun yang pada dasarnya mencerminkan keinginan kita adalah tidak sehat secara psikologis, yang sama sekali tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Sisi Positif: Diet ini mengeliminasi karbo olahan dan yang mengandung gula, yang merupakan sumber utama radang pada tubuh, sehingga harus dihilangkan dari daftar makan untuk meningkatkan kualitas kesehatan.

Sisi Negatif: Beberapa makanan sehat diharamkan, seperti polong-polongan, gandum sehat, dan yoghurt. Sama halnya dengan diet Paleo, tidak banyak penelitian yang mendukung premis ini. Ditambah, jika tidak ekstra hati-hati, diet ini bisa menyebabkan kita kekurangan nutrisi.

Tingkat Kesulitan: Seperti Paleo, diet ini mudah untuk diadaptasi, tapi tahap persiapannya mungkin agak membuat menderita. Kemungkinan besar gagal di tahap awal karena aturannya yang sangat ketat.

Tingkat Kesuksesan: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberhasilan diet ini.

Opini Profesional: Jika kamu benar-benar ingin mengadopsi pola makan bersih, tidak ada alasan untuk membatasi konsumsi makanan sehat seperti polong dan gandum murni. Saya setuju dengan beberapa aspek di dalamnya, tapi secara garis besar diet ini mempromosikan pola makan yang secara nutrisi tidak seimbang. 

Tren Diet Lainnya

  • DETOKS

Diet detoks sangat terkenal. Biasanya kita diharuskan untuk melakukan puasa yang sudah dimodifikasi selama beberapa hari. Dalam hal makanan, hanya jus dan air yang boleh dikonsumsi—beberapa memperbolehkan teh. Ibaratnya, kita sedang membersihkan tubuh dengan air. Dengan melakukan ini, dipercaya tubuh akan bersih dari racun-racun polusi dan kimia dari makanan.

Memang, tidak bisa disangkal bahwa ada aspek positif secara psikologis dari berpuasa, meski sebenarnya tidak banyak bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Tubuh yang sehat biasanya otomatis melakukan proses detoksifikasi dengan baik. Pola makan yang sehat, olahraga, dan cukup tidur akan membantu tubuh dalam membersihkan racun-racun tersebut.

Menurut saya, tidak ada salahnya sesekali mencoba puasa jus seperti ini. Banyak orang yang mengklaim bahwa mereka merasa lebih baik selama proses tersebut, dan terkadang puasa jus yang tepat bisa mendorong kita untuk memulai gaya hidup yang lebih sehat.

Saya menyarankan untuk melakukannya maksimum dua hari, dan selalu ingat untuk minum air yang cukup.  Selain itu, yang harus diperhatikan adalah jus yang diminum seharusnya hanya mengandung sayuran atau campuran buah dan sayur untuk mengontrol asupan gula. Yang tak kalah pentingnya adalah untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa ini, terlebih jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu.

  • FULL-FAT MOVEMENT

Ada begitu banyak bukti yang mendukung bahwa makanan olahan tidak sehat dan bisa menyebabkan penyakit kronis. Akan tetapi, kita tidak menganggap fat-free dairy sebagai makanan olahan. Padahal faktanya, low-fat dan skim milk serta yoghurt juga mengalami proses olahan secara besar-besaran. Penelitian mengatakan bahwa konsumsi produk susu rendah lemak bisa menyebabkan obesitas dan diabetes, dan versi full-fat-nya lebih sehat. Ada beberapa teori lain. Salah satunya mengatakan bahwa semakin tinggi lemak, semakin cepat membuat kita kenyang sehingga makan lebih sedikit. Juga, diperkirakan bahwa ada sesuatu di lemak susu yang sebenarnya membantu membakar lemak tubuh. Full-fat sendiri merupakan sebuah gerakan tren mengonsumsi makanan murni. Semakin sedikit makanan mengalami pengolahan, semakin sehat, dan ini termasuk produk susu.

Pola Diet Sehat

Ini merupakan diet favorit saya karena paling seimbang secara nutrisi. Diet Mediterranean menggabungkan pola dasar makanan sehat (protein tak berlemak, polong-polongan, kacang-kacangan, gandum murni, sayuran, dan buah) dengan lemak sehat, seperti olive oil dan sedikit red wine. Diet ini juga menekankan pentingnya menikmati makanan bersama keluarga dan teman, serta berolahraga secara teratur. Elemen-elemen ini merupakan adaptasi dari kebiasaan tradisional memasak di negara-negara di sekitar Laut Mediterania. Penelitian membuktikan bahwa diet ini dapat mengurangi resiko penyakit jantung, kanker, Alzheimer, dan tingkat kematian.