Peringatan: Activated Charcoal Bisa Membuat Alat Kontrasepsi Kurang Efektif

Peringatan: Activated Charcoal Bisa Membuat Alat Kontrasepsi Kurang Efektif
ISTOCK

Eh?

Jika activated charcoal punya resume, berikut daftar kemampuan yang tertulis di dalamnya: memiliki kemampuan menyembuhkan beberapa  jenis masalah gastrointestinal, meredakan efek mabuk, memutihkan gigi, dan mendetoks morning latte. Wow... sempurna! Tidak heran activated charcoal menjadi favorit belakangan ini. Jodie Brandman, seorang terapis ahli gizi di London, mengatakan kepada The Huffington Post, “Titik-titik hitam [di dalam activated charcoal] menarik, mengikat, dan memerangkap racun-racun, gas, logam berat, dan bahan-bahan kimia dengan baik dalam sebuah proses yang disebut adsorpsi (berbeda dengan proses absorsi). Racun-racun yang terikat kemudian dibuang dari tubuh dengan resiko kerusakan sangat kecil." Hmm… terdengar luar biasa hebat—mudah, nyaris tidak ada rasanya, dan baik untuk tubuh. Namun, seperti pepatah bilang: if it is too good to be true, it is not true. Sama seperti halnya dengan yang terjadi dengan coconut oil, mulai terdengar suara skeptik dari para ahli tentang activated charcoal

Pada tahun 2015, Patricia Raymond, MD, seorang ahli gastroenterologis di Virginia, sudah menyatakan sesuatu kepada Women’s Health yang, yah… agak bikin ciut. “Masalah dengan produk-produk yang mengandung activated charcoal adalah mereka menyerap obat-obatan di dalam tubuh, yang bisa menyebabkan obat kontrasepsi kurang efektif.” Maksudnya, maksudnya? Bisa tolong diperjelas?

Sebuah laporan di Eater bahkan mengatakan bahwa activated charcoal menghalangi keefektifan 200 jenis obat yang berbeda, dan seorang ginekolog, Alyssa Dweck, MD, penulis buku The Complete A to Z for Your V, mengatakan hal yang senada kepada Insider. “Tujuan utama dari penggunaan activated charcoal dalam dunia media adalah untuk mencegah penyerapan obat agar tidak terjadi keracunan,” kata Dweck. Akan tetapi, Linda Fan, seorang dokter di SUNY Downstate Medical Centre, mengatakan pada tahun 2014, “Bahan tersebut akan menyerap semua yang ada di usus, yang buruk dan yang baik."

Leganya, sepertinya mengkonsumsinya dalam dosis kecil tidak akan berbahaya, misalnya, charcoal lattes, es krim, roti, atau lemonade. Dweck mengatakan jika dipakai dalam dosis yang lebih besar—seperti dalam bentuk suplemen dan charcoal-heavy detoxes—barulah akan menyebabkan masalah. Untuk lebih amannya, konsultasikan ke dokter jika kamu sedang menggunakan obat tertentu dan berniat menambahkan activated charcoal ke dalam pola makanmu.