Perlu Tahu! Jangka Waktu Kehamilan yang Tepat Usai Keguguran

Perlu Tahu! Jangka Waktu Kehamilan yang Tepat Usai Keguguran
Kehamilan pasca keguguran

Setelah keguguran, ada baiknya pasangan menentukan matang-matang sebelum memutuskan untuk kembali mengandung. Berapa lama waktu yang tepat?

Keguguran tentunya bisa menyebabkan orang tua mengalami tekanan emosional dan frustasi yang tinggi. Biasanya, hak itu terjadi ketika kehamilan tiba-tiba saja berakhir sebelum usia 20 minggu, dan memengaruhi sekitar 10 hingga 20% kehamilan.

Secara umum, dokter memang tak mengatakan alasan klinis untuk menunggu kehamilan pasca keguguran. "Namun, wanita disarankan untuk menunggu kehamilan berikutnya ketika merasa siap secara fisik dan mental," ungkap Sohinee Bhattacharya, seorang dosen senior di Epidemiologi Obstetri di Universitas Aberdeen.

Wanita biasanya bisa hamil lagi dalam 4 atau 6 minggu setelah keguguran. Faktor terbesar yang menentukannya adalah ovulasi dan siklus menstruasi. Oleh karena itu, agar kondisi kehamilan lebih baik dan mencegah adanya keguguran lanjutan, coba lacak ovulasi dan tentukan masa subur secara tepat.

Baca juga: Puting Payudara Berambut? Waspada Alasan Dibaliknya!

iSTOCK
Kehamilan pada wanita

Dalam beberapa kasus, justru disarankan untuk tidak menunda kehamilan terlalu lama pasca keguguran. Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Obstetrics & Gynecology, menemukan bahwa 53% pasangan yang mencoba hamil dalam waktu 3 bulan setelah keguguran, memiliki kehamilan yang sukses dibandingkan 36% pasangan yang menunggu lebih dari 3 bulan untuk hamil kembali.

Kondisi fisik ibu juga perlu diperhatikan dalam menentukan waktu kehamilan kembali. Jadi jangan ragu saat dokter menyarankan untuk mengonsumsi vitamin prenatal untuk mencegah cacat saat persalinan.

Selain itu, penting juga untuk memastikan ibu memiliki masalah medis lain yang terkendali dan dalam pengawasan, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Terakhir, jangan lupa untuk mempertahankan gaya hidup sehat dengan diet seimbang, olahraga teratur, dan tingkat stres yang rendah untuk membantu tubuh kembali siap untuk kehamilan.

Selanjutnya: Tak hanya bagi laki-laki, orgasme untuk wanita nyatanya kerap menjadi perbincangan yang kontroversial. Apakah hal itu penting?