Produk-produk Kecantikan yang Dihindari oleh Ahli Kulit

Produk-produk Kecantikan yang Dihindari oleh Ahli Kulit
ISTOCK

Hati-hati dengan produk yang terlalu harum.

Coba perhatikan produk-produk kulit yang terpajang di toko kesehatan/kecantikan—cantik, ya? Warna botolnya, pilihan gaya hurufnya, desain penampakannya (yang sedang tren bergaya Skandinavia), dan yang pasti namanya. Namun, apakah semua produk yang cantik dan elegan itu memiliki fungsi yang sama: mempercantik dan menyehatkan kulit? Beberapa ahli kulit mengatakan kepada The Independent agar hati-hati saat mencoba dan membeli produk kulit. Berikut, lima produk yang mereka selalu hindari. 

1. Tabir surya sintetik

Liz Earle, seorang ahli kulit mengatakan bahwa kita harus hati-hati dengan bahan-bahan yang terdapat dalam suncare, yakni benzophenones atau cinnamates. "Bahan-bahan ini membuat kulit lebih sensitif dan dikaitkan dengan kerusakan sel akibat radikal bebas," katanya. Dia menyarankan untuk menggunakan produk yang mengandung mineral reflectant sun filters seperti zinc oxide dan titanium dioxide untuk proteksi UVA-B yang lebih aman dan luas. 

2. Segala sesuatu yang mengandung fragrance tambahan

Liz juga mengatakan produk-produk dengan tambahan aroma yang tidak penting bisa mengiritasi permukaan kulit dan menyebabkan reaksi alergi. 

3. Non-mineral makeup

"Non-mineral makeup biasanya mengandung bismuth oxychloride yang menyebabkan iritasi kulit," kataDr. AnilBudh-Rajadari West London Dermatology kepada The Independent. “Non-mineral makeup memiliki bahan-bahan dan isopropyl myristate yang bisa menutupi pori-pori," katanya. Ahli kulit ini menyarankan untuk memakai produk kulit mineral yang mengandung zinc dan titanium dioxide. Zinc bertindak sebagai protektan dan anti-iritasi dan titanium dioxide sebagai tabir surya.

4. Eksfoliator keras

Eksfoliasi memang penting agar kulit sehat; tapi tidak semua merk mengandung bahan yang aman bagi kulit. Pada tahun 2016, satu merk terkenal dituntut $5 juta karena efek "ampelasnya", dan membuat wajah dua wanita rusak parah. "Cari produk yang mengandung AHAs (alpha hydroxyl acids). Bahan-bahan ini mengeksfoliasi dan menguatkan kulit, plus mereka mengangkat kotoran dan memperbaiki tekstur kulit," kata Dr. Anil. 

5. Produk-produk dengan phthalate

Phthalates, bahan-bahan kimia yang ditemukan di beberapa hairspray dan nail varnish bisa menyebabkan reproductive birth defects pada perempuan dan laki-laki, juga dikaitkan dengan resiko terkena kanker payudara. Bahan-bahan yang harus diwaspadai adalah diethylphthalate (DEP), digunakan sebagai pelarut dan fiksatif di fragrance; dibutylphthalate (DBP), dipakai sebagai plasticizer pada produk-produk kuku; dan dimethylphthalate (DMP) yang terdapat di hairsprays untuk membuat rambut sedikit rapuh.