Seberapa Penting Menjaga Kebersihan Vagina? Ini Kata Seorang Ahli

Seberapa Penting Menjaga Kebersihan Vagina? Ini Kata Seorang Ahli
ISTOCK

Topik dan kata yang seringkali dianggap tabu.

Wahai para perempuan, menurut kalian bagian tubuh mana yang paling penting dijaga kebersihannya? Selain rambut, kulit wajah, kuku, telinga, ketiak, kaki, sudah pasti daerah intim, meski harus diakui kita sering lupa—atau malu menyebutkannya. Alih-alih menyebut namanya yang sebenarnya—vagina—kita menyebutnya, daerah intim perempuan (seperti yang dilakukan oleh Woop ini). Ngomong-ngomong seberapa penting menjaga kebersihannya?

“Kalau ditanya harus menjaga yang seperti apa, ya biasa saja. Ini sama saja dengan tubuh, dimana prinsip-prinsip yang ada pada tubuh kita itu menjaga sesuatu dari luar," kata Dr. Musa Soebiantoro, Sp. OG, seorang spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih Jakarta. "Sesuatu yang dari luar yang dimaksud di sini adalah yang masuk ke dalam tubuh kita, dan yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi. Misalnya, saat pilek, infeksi terjadi dari kuman yang masuk ke hidung. Kemudian, dari kuman yang masuk ke mulut, kita bisa terkena radang tenggorokan ataupun diare. Nah, begitu juga dalam hal ini. Vagina juga merupakan salah satu pintu masuknya kuman," papar Musa. 

Apakah perlu dijaga kebersihannya?

"Jadi, kalau perlu dijaga kebersihannya, ya tentu perlu! Tapi menjaganya tidak perlu terlalu berlebihan. Sama saja dengan ketika kita menjaga tubuh dari virus yang ada. Sebenarnya, prinsip dasarnya sama saja, tidak berlebihan," tekannya. "Karena apapun yang sifatnya masuk ke dalam, pasti hanya melewati ketiga bagian tubuh itu saja. Kita hanya perlu menjaga itu saja." 

Musa pun kembali melanjutkan, “Tentunya, ada cara-cara menjaga vagina dari infeksi, misalnya ketika mau berhubungan dibersihkan dulu. Tapi itu tidak lazim, karena jarang ada orang yang membersihkannya terlebih dahulu. Kita bisa membersihkan vagina dengan air yang steril. Namun, banyak orang yang membersihkan vagina dengan air yang tidak steril. Itu juga yang bisa mengakibatkan kuman masuk dan infeksi.”

Sepertinya sulit memastikan air yang dipakai steril setiap akan membersihkannya. Bagaimana jika memakai produk pembersih daerah intim? 

“Sebelum kita membeli produk tersebut, kita harus tahu dulu isi atau bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, apakah sesuai dengan kegunaannya atau hanya produk biasa saja. Produk biasa di sini, maksudnya produk yang bisa digunakan untuk semua keperluan, misalnya sabun.

“Tapi kalau ditanya produk yang bagus dan baik itu seperti apa, ya... harus ada penelitian yang memperkuatnya. Kalau hanya membandingkan produk A dengan produk B itu tidak menjamin salah satunya bagus atau tidak. Tentunya, kita harus mencari produk yang pH-nya sesuai dengan pH vagina, dimana ia tidak membunuh kuman baik, tapi mampu menolak kuman yang masuk,” tambahnya.

Namun, bagaimana dengan bau? Kebanyakkan perempuan merasa bahwa vagina mereka mengalami bau yang tidak sedap, dan terkadang membuatnya tidak percaya diri. Apakah hal tersebut ada yang salah? Apakah berbahaya?

“Setiap orang baunya berbeda-beda, dan itu normal. Yang penting, pH normal dan hormonal berjalan seimbang, tidak terganggu apa-apa, dan terjaga kebersihannya,” tutup Musa.