Akibat kelelahan dan sering bekerja di depan laptop, mata seorang wanita mulai mengalami kondisi tak wajar hingga mengeluarkan cairan.
Seorang wanita asal Tiongkok, mengalami kondisi aneh pada matanya akibat terlalu lama bekerja di depan komputer.
Melansir dari World of Buzz, perempuan bernama Peng asal Guangdong, Tiongkok, merasakan penglihatannya mulai memburuk karena sering bekerja lembur hingga malam hari.
Ia memutuskan untuk pergi ke dokter saat merasakan pandangannya kian memburam, dan matanya terus-terusan mengeluarkan cairan.
Sang dokter lalu menjelaskan hal tersebut disebabkan adanya penumpukan cairan di bawah retina, yang disebut dengan 'central serous chorioretinopath'.
"Retina bertanggung jawab untuk menerjemahkan cahaya yang masuk ke mata sebagai gambar yang dapat dipahami otak. Penumpukan cairan bisa menyebabkan retina terlepas, dan dapat menyebabkan masalah penglihatan yang serius," jelas pakar kesehatan dilansir dari Medical News Today.
Baca juga: Viral! Remaja Perempuan Malah Buat Video TikTok di Tengah Kecelakaan Mobil
Pada kasus Peng, dokter menjelaskan bahwa penumpukan cairan disebabkan oleh kerja mata yang berlebihan dan menyebabkan retina terlepas. Umumnya, kondisi ini terjadi pada orang berusia pertengahan 40-an dan merupakan salah satu penyakit retinna yang paling umum.
Sebenarnya tidak perlu perawatan khusus untuk menyembuhkan kondisi ini. Pasien hanya perlu beristirahat hingga cairannya keluar sendiri.
Apabila cairan tidak mengalir keluar, obat-obatan, perawatan laser termal, dan perubahan gaya hidup adalah beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan pasien untuk mengobati kondisi tersebut.
Beberapa perubahan gaya hidup di antaranya adalah mengurangi tingkat stres secara keseluruhan, tidur minimal tujuh jam setiap malam, dan menghindari minuman beralkohol.
So, jangan terlalu memaksakan diri demi pekerjaan ya Woop Ladies, karena kesehatan jauh lebih penting dari apapun!
Selanjutnya: Akibat terlalu mabuk dan tak fokus, seorang perempuan malang harus terjatuh di antara dua gerbong kereta yang tengah melaju.
