Serius, Apa Sih, Dermalinfusion Itu?

Serius, Apa Sih, Dermalinfusion Itu?
ISTOCK

??????

Hentikan semua yang kamu kerjakan, dan perkenalkan: dermalinfusion. Yep, jika saat ini kamu sedang menyetir, menepi sebentar. Jika rambutmu sedang dikeriting, minta (dengan sopan) hairdresser untuk beristirahat sejenak. Jika kamu kebelet ke kamar kecil, jangan lupa bawa ponsel (bahkan ketika kamu mau melakukan si nomor dua). Jika kamu sedang menyusui, yah... saatnya menguji gelar juara #multitaskingmoms yang berhasil kamu pertahankan tiga tahun berturut-turut. 

Respon pertamamu mungkin: Apa pula dermalinfusion (dengan nada sedikit sinis tapi sebenarnya penasaran)? Mari mendengarkan. 

“Dermalinfusion adalah suatu metode peremajaan kulit dengan keluhan spesifik (misalnya, acne, kerutan, kulit kering dan lainnya) yang biasanya menggabungkan beberapa tindakan dalam satu sesi, antara lain eksfoliasi mekanik, deep pore cleansing, dan aplikasi serum yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit (infusion) dengan tekanan tinggi (pneumatic pressure),” jelas dr. Dikky Prawiratama, M. Sc, Sp.KK., seorang dermatolog dari Erha Derma Center dan Ergia Klinik, Yogyakarta, kepada Woop.

Ah, mendengarnya saja pori-pori mengecil 1mm. 

“Dermalinfusion menggabungkan beberapa metode dalam sesi yang bersamaan, sehingga hasil yang didapat pun lebih baik. Eksfoliasi wajah mekanis dan deep pore cleansing membersihkan wajah dari kulit mati dan aplikasi serum dengan tekanan tinggi memungkinkan serum untuk masuk lebih dalam ke lapisan kulit dibandingkan hanya dengan pengolesan manual,” papar Dokter Dikky.

Woaah.... kenapa ya, saya baru tahu mekanisme ini, tanyamu dengan semangat. Eits, tidak hanya itu kabar baiknya, catat ini: siapa saja boleh melakukan tindakan dermalinfusion, tapi disarankan untuk usia minimal 17 tahun. "Nantinya pilihan serum yang akan diaplikasi disesuaikan dengan kebutuhan, ya,” saran Dokter Dikky. 

Untuk para pemilik jiwa skeptis (seperti Woop—hmm, kadang-kadang), pertanyaan seperti 'apakah ada efek samping dari metode' selalu muncul setiap kali mendengar teknik perawatan kulit. 

“Pada umumnya tidak ada efek samping berat yang akan muncul dari tindakan ini,” ujarnya. Akan tetapi, “pasca tindakan mungkin akan didapati kulit yang sedikit memerah karena proses eksfoliasi mekanis. Namun, setelah dua sampai tiga hari ketika kemerahan kulit sudah mereda, wajah akan terasa lebih segar dan bersih karena serum yang masuk lebih dalam di lapisan kulit telah bekerja,” sambungnya. 

Menurut Dikky, ada yang perlu diketahui sebelum melakukan perawatan ini: "Tindakan dermalinfusion merupakan tindakan adjunctive atau tambahan dalam regimen perawatan kulit dengan keluhan khusus, sehingga tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus tetap disertai dengan perawatan spesifik sesuai keluhan kulit. Selalu konsultasikan keluhan kulit dengan dokter spesialis kulit terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan estetik apa pun agar hasil yang didapat lebih baik.”

Oke, dicatat. Namun, apa bedanya dengan dermaplaning dan mikrodermabrasi?

Dermaplaning dan mikrodermabrasi pada dasarnya merupakan bagian dari kegiatan untuk mengeksfoliasi kulit mati yang menumpuk secara mekanis. Dermaplaning menggunakan pisau bedah dengan metode scrapping untuk tindakan eksfoliasinya. Sedangkan, mikrodermabrasi menggunakan bahan kasar (biasanya ujung kasar yang terdiri dari serbuk-serbuk halus). Tetapi pada dua tindakan ini tidak diberikan serum dengan tekanan tinggi pasca tindakan,” ungkap Dokter Dikky.

Jadi, intinya, dermalinfusion tidak semengerikan mikrodermabrasi. Oke, kami terbujuk! Mari menghubungi dokter kulit sekarang juga. Ini penting apalagi jika doktermu panjang daftar pasiennya melebihi daftar antri Sushi Tei. 

Selanjutnya: oh, jangan lupa juga menghubungi dokter kulit favoritmu jika kamu ingin melakukan sesuatu terhadap bekas luka jerawat yang menghiasi pipi dan dagumu. Jangan patah semangat—bisa kok diobati, dengan cara ini