The Benefits of Eating Red Meat

The Benefits of Eating Red Meat
ISTOCK/A_NAMENKO

Distingsi daging merah dan putih, sekaligus manfaat kesehatan dari konsumsi daging untuk makanan sehari-hari.

Bagi banyak orang pilihan antara daging putih dan daging merah hanyalah sebatas masalah selera, dan ada pula sebagian lainnya yang lebih mementingkan indikasi kesehatan dari kedua pilihan. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam manfaat kesehatan dari masing-masing jenis daging, perbedaannya tak se-signifikan yang sering digambarkan di berbagai macam program diet dan kesehatan. Menambahkan daging dalam menu makanan harian memiliki banyak manfaat bagi tubuh, dan pada artikel ini, WOOP membantu untuk menentukan jenis daging manakah yang paling sesuai untuk dikonsumsi, sesuai dengan tujuan dan kondisi tubuh.

RED MEAT VS WHITE MEAT

Umumnya, daging merah disebut demikian karena memiliki warna merah terang dalam kondisi mentahnya, dan bervariasi ke warna yang lebih gelap, yang juga dikenal sebagai dark meat. Daging ini berasal dari kebanyakan mamalia dewasa, mencakup sapi, domba, kambing, rusa dan lainnya.

Di sisi lain, daging putih adalah daging berwarna terang ke putih, seperti daging unggas (ayam, bebek, angsa dan lain-lain), ikan, babi, dan makanan laut.

HEAD-TO-HEAD

Rasa

Daging putih tidak semuanya menghasilkan rasa gurih, tergantung dari bagian yang dimasak. Bagian kaki dan paha cenderung memiliki rasa lebih, dibandingkan bagian dada. Sementara itu, daging merah memiliki citarasa yang lebih merata.

Lemak

Daging merah memiliki kandungan lemak lebih tinggi dari daging putih.

Kalori

Daging putih memiliki kandungan kalori lebih rendah dari daging merah.

Vitamin dan mineral

Daging merah memiliki jumlah tinggi vitamin B, zat besi, zinc dan fosfor yang tidak ditemukan dalam protein lain. Daging merah juga merupakan sumber terkaya antioksidan kuat yang disebut alpha lipoic acid, yang sangat baik untuk meningkatkan kadar oksigen dan menunjang kebugaran tubuh.  

Resiko Kesehatan

Daging merah memiliki konsentrasi lebih tinggi dari protein yang disebut myoglobin. Studi menunjukkan bahwa myoglobin meningkatkan risiko kesehatan yang terkait dengan kanker, jika daging dimasak dengan metode panggang-arang atau diawetkan (processed meat, seperti sosis, ham dan lainnya). Daging putih yang berasal dari ayam ada yang dalam pengembangbiakannya diberi obat atau disuntik dengan hormon sehingga bisa tumbuh dua kali lipat lebih besar. Ayam ini kita kenal dengan sebutan ayam negeri atau ayam broiler, dan jika dikonsumsi terlalu sering dapat menyebabkan efek pada kesehatan. Jadi, lebih selektiflah dalam memilih jenis ayam dan potongannya, serta pastikan tempat penjualannya bersih dan higienis.

Secara keseluruhan, kedua jenis daging memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dan relatif sangat baik untuk dikonsumsi rutin. Daging merah memberikan variasi nutrisi yang bagus untuk tubuh dan daging putih mengandung lebih sedikit kalori dan lemak.

Simak tips dari WOOP berikut untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal dalam mengkonsumsi daging:

  • Kombinasikan daging putih dan merah dalam menu sehari-hari. Ini adalah cara yang baik untuk mengontrol kadar kalori, asupan lemak dan kolesterol sementara juga memanfaatkan nutrisi besar yang didapat dari daging merah.

  • Selalu buang kulit dari daging yang kamu makan, terutama pada ayam dan unggas lainnya. Kulit yang ikut dimasak akan meningkatkan kandungan lemak jenuh dari sepotong daging.

  • Potong setiap bagian lemak yang terlihat dari daging sebelum memasak. Ini akan mengurangi kandungan lemak dari makanan, baik itu daging merah ataupun daging putih.

  • Pilihlah jenis daging unggas yang organik. Karena hewan-hewan ternaknya dibesarkan dalam lingkungan alami, daging tidak akan mengandung antibiotik berbahaya, hormon atau pestisida.

  • Masak daging dengan merata. Daging putih dan merah, keduanya membutuhkan waktu berbeda untuk dimasak, tergantung juga pada protein hewaninya. Pastikan setiap bagian daging telah dimasak secara menyeluruh untuk menghilangkan risiko E.coli dan penyakit lainnya yang dapat menular melalui makanan.