Tips Berhenti Mengeluh 'Seandainya Satu Hari 25 Jam'

Tips Berhenti Mengeluh Seandainya Satu Hari 25 Jam
ISTOCK

Tick tock tick tock. Pecahkan saja jamnya!

Minggu lalu seorang teman berkata, "Seandainya seminggu ada tujuh hari." Jujur, sepertinya sebagian besar dari kita pernah merutuk-rutuk, bersungut-sungut, dan memaki hal yang sama. Namun, kalau dipikir-pikir, bagaimana bisa: mandi (2x sehari), sikat gigi (dianjurkan selama dua menit, 2x sehari, makan (sarapan, makan siang, makan malam, camilan, dianjurkan untuk pelan-pelan dan dikunyah 40 kali), berangkat-pulang kerja (paling tidak menghabiskan waktu dua jam di jalan), tidur (orang dewasa dianjurkan paling tidak tujuh jam), tumpukan deadline kerjaan yang harus diserahkan sebelum jam 5 sore—bisa muat dalam 24 jam tersebut? Kapan bisa bersosialisasi, minum dan makan di tempat gaul yang lagi tren dan meng-update Instagram? Belum lagi pernyataan yang bilang bahwa "hidup hanya sekali", nikmati segalanya? Serius, dalam waktu 24 jam? Apa mungkin?

Sayangnya, tidak peduli seberapa hebat kita berdebat dengan waktu, berhubung kita tidak punya kekuatan supranatural atau kalung pembalik waktu seperti yang dimiliki Hermione di Harry Potter agar bisa mengikuti berbagai kelas (tuh kan, memang 24 jam tidak cukup), yang bisa kita lakukan adalah mengubah pola pikir dan kebiasaan yang selama ini dilakukan. Ada beberapa cara sederhana untuk mulai mempraktekkannya: (Artikel ini sangat pendek, WOOP sudah menghitung, hanya butuh 1 menit 15 detik untuk membacanya sehingga harusnya tidak mengurangi jatah 24 jam secara signifikan). 

  • Tanyakan kepada Diri Sendiri

Tanyakan kepada diri, “Apakah kita benar-benar sudah bahagia?” atau “Hal apa saja yang bisa membuat kita bahagia?” Dan "Apakah ini harus dilakukan sekarang atau nanti." Dengan ini kamu bisa menyortir dan membuat prioritas segala sesuatu mulai dari yang mendesak, kurang mendesak, bikin senang, sampai yang tingkat kesenangannya tidak begitu menggiurkan. 

  • Hilangkan Aktivitas atau Kebiasaan yang Tidak Penting

That’s true! Ini adalah cara yang paling tepat. Banyak dari kita yang tidak sadar kalau sebenarnya membuka media sosial serta memberikan komentar pedas atau nyinyir di Instagram, Facebook, atau media lainnya merupakan hal yang sia-sia. Padahal, terkadang karena begitu fokus dan seriusnya memikirkan apa dan siapa yang mau dikomentari, 1-2 jam terlewatkan begitu saja. 

  • Buat Agenda

Proritaskan kegiatan apa saja yang ingin dilakukan dalam seminggu ke depan. Dengan melakukan hal ini, kamu biasa tahu apa yang saja bisa dilakukan dan berapa lama waktunya. Untuk hal-hal yang belum bisa terlaksana minggu itu, jadwalkan di minggu-minggu setelahnya. 

  • Change Your Language!

Berhenti berpikiran negatif dan fokus kepada hal yang positif. Mengulang dan menyalahkan waktu yang tidak cukup, tidak akan mengakhiri dilemamu vs 24 jam. Mulailah untuk mengubah pemikiran tersebut dan rapikan hidupmu.