7 Kemampuan yang Sulit Dipelajari tapi Berguna Seumur Hidup

7 Kemampuan yang Sulit Dipelajari tapi Berguna Seumur Hidup
ISTOCK

Salah satunya: tahu saat harus diam. 

Mungkin kita bisa menguasai cara mengedit foto dan mempostingnya di Instagram dalam hitungan menit. Namun, harus diakui ada hal-hal dalam hidup yang membutuhkan waktu bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup untuk benar-benar menguasainya. Seorang pengguna Quora memposting sebuah pertanyaan: "Apa kemampuan paling penting dan paling sulit dipelajari?" Dan Business Insidermenyarikan beberapa jawaban, dan berikut tujuh di antaranya. 

1. Empati

Seperti yang dikatakan oleh Jane Wurdwand, empati merupakan kemampuan fundamental manusia yang tanpa diragukan sudah ditolak oleh bisnis modern. "Empati—kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain—merupakan kemampuan yang membuat orang-orang bekerja di pemasaran dan servis benar-benar berbeda. Empati dalam tim kerja—esprit de corps—memotivasi orang untuk mencoba lebih keras dan merasakan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar gaji."

2. Urus urusan sendiri

"Dibutuhkan waktu lama untuk belajar dan menguasai hal ini," tulis Aarushi Sharma. Mengurusi urusan orang lain terkadang tidak membantu dan membuang-buang waktu dan tenaga, katanya. 

3. Mendengarkan

Nicole Lipkin, penulis dari buku What Keeps Leaders Up At Night sebelumnya mengatakan kepadaBusiness Insider bahwa ada begitu banyak yang harus dikerjakan dan diselesaikan di tempat kerja pada saat yang bersamaan sehingga mustahil menyisihkan waktu untuk mendengarkan. Dia memberikan satu tip untuk menjadi pendengar aktif adalah mengulang apa yang didengar dari orang lain. "Akan membuat segalanya lebih mudah ketika semua orang memiliki pengertian yang sama." 

4. Tahu kapan diam—dan benar-benar melakukannya

Ini bisa dibilang "pasangan" kemampuan mendengarkan. "Jangan mengeluh tentang semua yang terjadi dalam hidupmu," tulis Roshna Nazir. "Terkadang, kita perlu diam dan tutup mulut." 

5. Jujur pada diri sendiri

Vishal Katyal menuliskan bahwa mengakui bahwa kita sudah melakukan kesalahan merupakan hal tersulit. 

Padahal banyak CEO yang juga mengaku melakukan banyak kesalahan. "Namun, kesalahan terbesar bagi saya adalah tidak belajar dari kesalahan tersebut," kata Ginni Rometty, CEO of IBM, pada Forbes

6. Jujur pada orang lain

Facebook COOSheryl Sandbergsangat mendukung radical candor (terus terang seterang-terangnya). Peduli dengan seseorang dan pada saat yang bersamaan tidak takut untuk membuat mereka marah. Dan ketika melakukan hal ini, ingat HHIPP: humble, helpful, immediate, in person, dan it doesnt' personalize

7. Staying present in the moment