Ada Banyak Cara Menyelamatkan Planet Tercinta Ini

Ada Banyak Cara Menyelamatkan Planet Tercinta Ini
ISTOCK

Pertimbangkan menjadi vegetarian.  

Ada banyak cara menuju hidup lebih hijau lagi. Sebagai langkah awal, praktekkan 13 langkah sederhana ini mulai dari sekarang. 

  • KURANGI DAGING DAN IKAN

“Apa? Jadi vegetarian? Udah gila, apa?” Mungkin itu reaksimu sekarang. Dengar dulu, ternyata menjadi seorang vegetarian bisa mengurangi jejak karbon kita secara dramatis dan menyelamatkan jutaan hidup orang di dunia.

Ilmuwan menyatakan bahwa peternakan hewan menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (sebanyak 51%), dan jika semakin banyak orang yang memutuskan untuk mengadaptasi gaya hidup ini, emisi yang berasal dari makanan bisa menurun sampai 61%.

Namun, sah-sah saja jika merasa belum siap untuk mengatakan “selamat tinggal” kepada steak medium rare favoritmu atau obsesimu terhadap bulgogi. Alternatifnya adalah mengurangi kuantitas konsumsi daging merah karena hal ini ternyata berdampak signifikan—produksi satu potong steak membutuhkan 7500 liter air, setara dengan dua bulan jatah air mandi. Tentang ikan, cobalah untuk memakan yang ditangkap dengan cara-cara ramah lingkungan—seringkali penangkapan ikan kaliber industri berakhir dengan membunuh binatang lain seperti lumba-lumba dan hiu. 

  • BERBAGI MOBIL

Dengan kepopuleran kendaraan online, semakin banyak dari kita yang memilih untuk naik taksi daripada bus atau kereta api. Untuk mengurangi emisi tambahan ini, sementara kamu agak tidak lagi ingin berbagi ruangan dengan ratusan orang lainnya, coba pilih fitur seperti Uber-pool, GrabShare atau GrabHitch, sehingga satu kendaraan bisa menempuh dua perjalanan sekaligus. Siapa tahu, kamu mungkin bisa ketemu teman baru yang asyik atau… orang yang benar-benar aneh. Sayangnya, belum ada fitur yang bisa memilih berkendaraan bersama "orang keren" atau "bleh". 

  • INGAT SELALU TOTE BAG

Anya Hindmarch adalah pelopor gerakan tote bag. Karyanya ‘I’m not a plastic bag’ tidak hanya menjadi legenda fesyen, tapi juga mengingatkan kita betapa menyedihkannya mengatakan iya saat staf supermarket menawarkannya. Cobalah (dengan sekuat tenaga) membawa sebuah tote bag setiap saat (bisa dilipat kecil, tapi dampaknya besar).

Meski sudah banyak negara yang melarang kantong plastik (terbaru adalah Kenya) atau membebankan biaya tambahan untuk setiap kantong plastik, selalu ada hari kita lupa membawanya (usia memang tidak bisa bohong). Tidak perlu merasa bersalah dan mencoba membawa semua belanjaan dengan kedua tangan sehingga membuatmu seperti Robocop. Alih-alih, gunakan kembali kantong plastik tersebut, misalnya sebagai binliner.

  • SLOW DOWN, LEWIS HAMILTON

Terkecuali kamu memang sedang kebelet, sebaiknya tahan hasrat untuk ugal-ugalan dan kebut-kebutan di jalan. Berkendaraan tanpa mengerem dan selalu tancap gas sebenarnya meningkatkan penggunaan bahan bakar. Kecepatan yang normal dan mempertahankannya tanpa mengganti-ganti persneling dijamin akan menghemat bensin dan pada akhirnya menghemat uang.

  • CUCI MOBIL DI CAR WASH

Kamu mungkin berpikir: ‘Hari Sabtu, matahari lagi bagus, cuci mobil ah, di rumah. Sekalian pamer bisep yang kencang ini!” Maafkan menghancurkan keinginan baikmu itu, sayangnya ternyata akan lebih baik mengunjungi gerai cuci mobil otomatis. Menurut Prevention.com, mencuci mobil sendiri di rumah membutuhkan 10 galon air setiap menit, dibandingkan 15-32 galon air yang dibutuhkan untuk mencuci selesai satu mobil di car wash.

  • BELANJA GROSERI ONLINE

Berbelanja online dan menunggu groseri tersebut diantarkan ke rumah, ibarat carpooling. Selain itu, hal ini juga menghindari jari-jari tanganmu tiba-tiba  “gatal” dan akhirnya membeli satu toko. 

  • BAWA MAKAN SENDIRI KE KANTOR

Kasir: “Ini takeaway?”

Kamu: “Iya.”

Kasir: (mengangguk dan melemparkan 10 lembar tisu, sepasang garpu dan sendok plastik, beserta kantong plastik).

Kamu: (ternganga dan ingin menangis). 

  • STOP MINUM AIR KEMASAN

Air minum kemasan adalah salah satu hal yang paling tidak ramah lingkungan yang kita konsumsi, belum lagi salah satu bentuk pemborosan tingkat tinggi. Diperkirakan memiliki jejak karbon sekitar 82,8 g per setengah liter, air minum kemasan merupakan salah satu penyebab perubahan iklim. Sebagai informasi, tiga liter air digunakan untuk mengemas satu botol air dan lebih dari 100 juta botol plastik digunakan tiap hari (kalkulator WOOP tiba-tiba rusak saat mencoba menghitungnya). Terlebih, sebagian besar botol plastik tersebut berakhir di laut, dimakan ikan dan ikan tersebut berakhir di atas meja makan kita. Yikes. Selain itu, sebagian besar air minum kemasan sebenarnya adalah air minum biasa yang dimurnikan. Hanya sedikit merek yang benar-benar mendapatkan airnya dari mata air gunung. 

  • TANAMAN DI KANTOR