Apakah Instagram Lebih Bisa Mendiagnosa Depresi daripada Dokter?

Apakah Instagram Lebih Bisa Mendiagnosa Depresi daripada Dokter?
ISTOCK

Secuplik kehebatan artificial intellegence?

Apa status hubunganmu dengan Instagram? Benci tapi cinta, butuh tapi bikin sakit hati? Hah... memang rumit. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa platform ini berguna untuk banyak hal—mencari tahu restoran keluarga terbaru, membantu menyediakan ide untuk dekorasi rumah, atau memberi tahu tren sportswear terbaru—tapi ada alasan valid kenapa di sisi lain semakin banyak orang melakukan detoks media sosial. 

Akan tetapi entah kamu kecanduan double-tapping quality content atau pelan-pelan mulai menjauhkan diri darinya, sebuah penelitian baru menyatakan bahwa kekuatan super Instagram bisa jadi melebihi sekadar memberitahu tren pernikahan atau makanan terbaru: Ada bukti bahwa Instagram bisa menjadi cara yang cukup akurat untuk mendiagnosa depresi.

Para peneliti dibalik sebuah studi yang dipublikasikan di EPJ Data Science mendesain sebuah alat dan menciptakan sebuah algoritma yang memindai 43.950 gambar dari 166 partisipan di Instagram (71 di antaranya sudah didiagnosa menderita depresi), dan menandai pengguna tertentu yang depresi. Dan bukan untuk membuatmu panik dan ngeri terhadap prospek bahwa komputer akan jauuuh lebih pintar daripada manusia, tapi alat ini mampu mendiagnosa depresi secara akurat sebesar 70%—dibandingkan dengan 42% oleh dokter. 

Alat studi ini mendeteksi beberapa ciri utama yang umumnya terdapat di dalam Instagram penderita depresi, sebagian besar berhubungan dengan skema warna: Biasanya mereka lebih sering menggunakan warna biru, abu-abu, dan nuansa gelap, serta secara general menghindari metode filter, tapi saat menggunakannya, lebih memilih opsi black-and-white Inkwell. Mereka juga cenderung memiliki foto dengan satu orang di dalamnya, sementara orang-orang yang tidak depresi membagikan foto group. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemungkinan besar intuitive artificial intelligence akan memiliki peranan yang besar di dunia medis di masa depan, tapi untuk saat ini yang  masih merupakan cara terbaik adalah mencari pertolongan dari ahli medis untuk membicarakan apapun permasalahan dalam hidupmu. (Hanya pastikan ahli tersebut seorang manusia, bukan K-2SO.)