Apakah Kamu Suka Menunda-nunda Melakukan Sesuatu?

Apakah Kamu Suka Menunda-nunda Melakukan Sesuatu?
ISTOCK

Berarti kamu perlu membaca ini. 

Jika jawabannya iya, jangan patah arang dulu. Kebiasaan ini dilakukan oleh banyak orang dan berumur sangat purba—tercatat sejak 800 SM ketika seorang penulis Yunani, Hesiod, mengingatkan pembacanya untuk tidak “menunda-nunda pekerjaanya sampai besok atau besoknya lagi.”

Akan tetapi praktek ini tidak hanya sekadar memunda sesuatu--ini sebenarnya adalah respon emosional. "Seperti yang selalu saya katakan kepada orang-orang, dengan hanya mengatakan 'lakukan saja' kepada chronic proscrastinator sama seperti mengatakan 'happy dong' kepada seseorang yang secara klinis terbukti depresi," kata Joseph Ferrari, seorang profesor psikologi dari DePaul University dan ahli masalah ini. Berita baiknya adalah entah kamu memang sudah dalam level kronis atau pemula, ada beberapa trik sederhana untuk membuatmu menyelesaikan pekerjaan tersebut. 

Buat Daftar “To-Do-List

Memang terdengar klise, tapi kita sudah memulai membuat sesuatu. Ketika dihadapkan dengan banyak tugas bisa membuat kita sesak nafas karena bingung harus menyelesaikan yang mana dulu. Oleh karena itu, mulailah dengan membuat daftar ini dan kemudian bagi dalam beberapa bagian yang lebih kecil. Cek lagi setiap hari dan pastikan untuk menambahkan tugas baru yang tiba-tiba muncul. Saat semuanya tertulis di atas kertas dan kamu tahu persis deadline masing-masing, akan lebih sulit untuk menundanya.

Mulai dari yang Terberat

Mungkin terdengar agak aneh, tapi begitu kamu selesai dengan tugas yang paling menantang, yang lain akan terlihat lebih mudah dikerjakan. Terlebih, kamu akan memiliki lebih banyak waktu dan fokus mengerjakan hal-hal yang selama ini agak terlupakan.

Kamu yang Harus Bertanggung Jawab

Teknik ini disebut “tekanan positif”, menurut Cheryl Richardson, penulis buku Take Time for Your Life. Richardson mengatakan ketika kita terbuka dan berbagi pekerjaan dengan seorang teman, kamu akan lebih cenderung mengikuti aturan main sampai akhir. Bekerja dalam grup memang mempunya nilai lebih karena kamu (dan temanmu) akan menjadi pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang sudah kalian mulai.

Temukan Tempat yang Kondusif

Entah itu perpustakaan, kafe, atau kamar mandi, Business Insider menyarankan untuk memilih tempat yang memang bisa membuatmu lebih produktif. Beberapa orang bisa menjadi sangat kreatif di tempat bising sementara yang lain harus sunyi senyap (misalnya rumah kosong atau kuil). Setelah menemukannya, pastikan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin di sana.

Pecah menjadi Beberapa Bagian

“Jika bos memberikan sebuah tugas, dia tidak mengatakan, ‘Lakukan satu bagian tiap hari,’” ujar Gene Perret, penulis Write Your Book Now. “Tidak. Dia akan mengatakan, ‘Saya ingin ini selesai besok.” Sebagai mahluk dewasa, kita memang harus belajar untuk memiliki manajemen waktu yang baik. Sama seperti menyelesaikan proyek Fisika saat di bangku sekolah dulu: melakukan satu bagian yang berbeda setiap minggu sampai selesai, prinsip serupa bisa diterapkan di dunia profesional.

Berikan Dirimu Penghargaan

Perret juga mengatakan tidak salahnya untuk memberikan sesuatu kepada diri sendiri setelah menyelesaikan deadline. Penghargaannya tidak perlu berlebihan, misalnya menonton bioskop atau makan enak, sudah lebih dari cukup sebagai penyemangat saat berusaha menuntaskan semua pekerjaan.