Tanya Psikolog: Bad Mood itu Normal?

Tanya Psikolog: Bad Mood itu Normal?
ISTOCK

Berguna dan merupakan faktor adaptif dari manusia, membantu kita menghadapi berbagai situasi dan tantangan setiap hari

Kenali hal-hal yang bisa meningkatkan mood, seperti bertemu dengan orang-orang yang membuat mood bisa lebih positif (sahabat, anak, dll), lakukan kegiatan sosial yang akan membuat diri lebih berharga, melakukan sesuatu yang kita sukai. Entah ke salon, makan makanan favorit, dan lain sebagainya," saran Vinaya. 

Namun dalam kenyataannya tidak semudah itu. Terkadang saat sedang bad mood, selain tidak menyenangkan, kita juga merasa seperti gagal—karena yah... menjadi orang yang sepertinya membawa hawa negatif. 

Penyebab Bad Mood

"Bad mood banyak penyebabnya, salah satunya adalah terkait dengan kegagalan. Balik lagi ke interpretasi situasi. Umumnya bila penyebabnya sesuatu yang besar misal ditolak pujaan hati, dipecat dari pekerjaan, bukan lagi terkait dengan mood, bisa terkait dengan stres berkepanjangan atau depresi," jawabnya. 

Dan di sekitar pergaulan kita ada saja seseorang yang sepertinya bad mood berkepanjangan, setiap hari bad mood. Sehingga keluar pernyataan bernada seperti, "Oh, biarin aja dia memang lagi bad mood. Dia memang seperti itu kalau lagi bad mood." Apakah hal ini tepat?

"Setiap orang memiliki mekanisme sendiri dalam menghadapi persoalan di dalam hidupnya. Ada yang bisa meregulasi emosinya dengan baik, ada yang kurang baik. Ada yang sangat mengikuti suasana hati, ada yang tidak memedulikannya.

Selama tidak mengganggu produktivitas/merugikan orang banyak sepertinya masih bisa ditoleransi. Ingat, karena mood sifatnya sementara, maka akan hilang dalam waktu yang tidak lama."