Bagaimana Memulai Pembicaraan tentang Bunuh Diri

Bagaimana Memulai Pembicaraan tentang Bunuh Diri
iSTOCK

Kita butuh belajar untuk memiliki kemampuan penting ini.

Ini pertanyaan sulit: bagaimana memulai pembicaraan tentang bunuh diri—dengan serius, bukan candaan seperti "itu mah bunuh diri aja, deh"?

"Kita perlu memiliki kemampuan untuk mendengarkan," kata Jeremy Forbes, salah satu pendiri HALT (Hope Assistance Local Tradies) yang salah satu misinya adalah menyebarkan pesan tentang pencegahan bunuh diri, di sebuah konferensi TED Talks baru-baru ini. 

Ini sesuatu yang sulit: menjadi pendengar yang baik—apalagi banyak orang yang selalu ingin didengarkan, tapi kurang antusias saat lawan bicaranya ingin mendiskusikan topik lain. Namun, jangan berkecil hati. Bahkan untuk seseorang yang sudah berbicara di berbagai tempat dan bertemu banyak orang, Forbes sendiri mengaku bahwa, "saya sendiri masih dalam proses belajar untuk memiliki kemampuan tersebut, karena mendengarkan tanpa menghakimi adalah sebuah seni." Sesuatu yang membutuhkan proses dan waktu. 

Menurutnya lagi, satu hal yang perlu diingat jika seseorang ingin membicarakan masalahnya: "Jangan dibuat jadi candaan. Jika seseorang datang kepadamu tentang gangguan mentalnya dan kekhawatirannya dan depresinya dan pikiran-pikiran tentang bunuh diri, kita harus menghargainya. Mereka ingin mempercayai kita untuk menjaganya dan tidak memberitahukannya kepada siapapun. Kita perlu melakukan hal tersebut," sarannya. 

Jadi, jika ada seseorang, temanmu, kolega sekantor, atau pasanganmu ingin membicarakan tentang pikiran-pikiran mereka tentang bunuh diri, dengarkan dengan serius. Dan jangan lupa, satu hal yang tidak kalah pentingnya, Forben menganjurkan untuk, "cari tempat yang nyaman untuk berbicara dari ke hati-hati... Benar-benar tempat yang nyaman," tegasnya. Entah itu coffee shop yang sepi, atau sambil jalan-jalan sore di sebuah taman—pokoknya sebuah tempat yang nyaman dan aman untuk berbicara dengan serius tanpa ada asumsi, penghakiman atau pun sikap meremehkan.