Bagaimana Menghadapi Krisis Kritik di Akun Media Sosialmu

Bagaimana Menghadapi Krisis Kritik di Akun Media Sosialmu
ISTOCK

Saat komentar pedas dan cemooh membombardir Instagram, Facebook, atau Twittermu. 

Kita melihat ini hampir setiap hari: seseorang memposting sesuatu di media sosial (gambar, pernyataan, karya seni, dsb) dan orang lain yang tidak setuju atau tidak senang terhadap hal tersebut, “meledak” di media sosial. Sosial media digunakan sebagai megaphone untuk menyuarakan pendapat. Hal yang perlu diingat: ini bisa terjadi pada siapapun, tidak hanya selebriti, tapi juga kita orang biasa. Bagaimana harus menanggapi mereka? Atau apakah memang harus ditanggapi?

Entah kita memang sudah sangat ahli atau pendatang baru dalam media sosial, ada lima aturan yang sebaiknya kita patuhi saat seseorang “membakar” akun media sosialmu.

  • Jangan Katakan Apapun

Paling tidak, tahan dulu. Setiap orang biasanya merespon sesuatu secara emosional, padahal belum begitu paham apa yang sedang terjadi. Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menutup mulut sampai kita tahu benar apa yang ingin dikatakan. Jika merespon tepat saat isu sedang meledak, tanggapanmu bisa tenggelam di antara lautan kritik, omongan pedas, perdebatan dan menjadi sia-sia.

  • Temukan Masalah Sebenarnya

Sometimes people are just mean, dan mengekspresikannya melalui kata-kata. Akan tetapi seperti ada pepatah, tidak ada asap kalau tidak ada api. Oleh karena itu pertimbangkan dengan baik segala aspek dan skenario yang mungkin terjadi sebelum kamu mengeluarkan sebuah pernyataan. Namun, jika orang-orang tersebut bersikap kasar tanpa alasan yang jelas, jangan ditanggapi. Sebaliknya, jika ini benar-benar sebuah kesalahan yang tidak disengaja, akui hal tersebut. Dan jika hal seperti ini terjadi berulang-ulang bahkan setelah sebuah klarifikasi, mungkin memang harus mengambil tindakan yang lebih valid, misalnya mengadukannya kepada pihak resmi media sosial tersebut.

  • Rencanakan Responmu

Setelah bisa mengidentifikasi isu utama, coba cari metode penyelesaian yang lebih mudah. Jika itu bisa diatasi dengan cara menggantikan sesuatu yang sudah rusak, lakukan dan pastikan publik tahu. Jika masalahnya adalah 100% murni kesalahanmu, akui itu dengan jujur; ucapkan terimakasih kepada orang yang melihatnya pertama kali, dan pikirkan bagaimana kamu bisa memperbaiki di masa yang akan datang.

  • Sopan

Taktik apa yang tidak pernah akan berhasil? Berdebat tanpa ujung dengan orang yang memposting di kolom media sosial kamu. Sangat, sangat jarang hal ini bisa berbuah manis. Yang bisa kamu lakukan adalah mengeluarkan respon yang memperlihatkan kepedulianmu terhadap isu tertentu dan sama sekali tidak memiliki niat untuk menyinggung pihak manapun.

  • Once You’ve Said Your Piece, Move On

Setelah menyampaikan pendapatmu dengan sopan, akhirilah percakapan. Jika satu/ lebih individu tertentu tetap tidak bahagia, tawarkan jalur alternatif komunikasi lain di luar sosial media untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut.

Harus dipahami: untuk isu besar, terkadang orang-orang mengeluarkan komentar cuma demi mendapatkan reaksi. Jika ini yang kamu rasakan, tidak perlu ditanggapi. Namun, seandainya ini menjadi sangat mengganggu, gunakan admin privilages untuk mencegah orang tersebut memberikan komentar tidak berdasar di akunmu.

Terdengar klise, tapi orang sering lupa: jangan pernah kehilangan kontrol. Jika tetap tenang, mengambil waktu untuk memahami isu dan memikirkan dengan cermat respon yang akan diberikan, berbicara sopan dan cukup hanya sekali, kemungkinan besar kamu bisa mencegah persoalan ini menjadi lebih panjang dan berlarut-larut.