Bos Alibaba Minta Karyawan Kerja 12 Jam, Berisiko Depresi?

Work
iStock

Duh, bos Alibaba Jack Ma setuju akan karyawan harus kerja 12 jam. Apa itu bisa berisiko depresi?

Salah satu orang terkaya dunia Jack Ma menarik perhatian semua orang ketika secara terbuka mendukung aturan kerja 12 jam buat karyawan dan enam hari seminggu. Bahkan Jack Ma juga mengatakan kalau kamu mau bekerja di Alibaba harus siap kerja 12 jam sehari.

“Untuk bisa bekerja 996 merupakan kebahagiaan besar. Jika kamu ingin bergabung dengan Alibaba, kamu harus siap kerja 12 jam sehari. Jika tidak, kenapa repot-repot bergabung di sini?” kata Jack Ma.

Jack Ma merujuk pada aturan 996 di Tiongkok, China. Aturan 996 maksudnya apa ya? Jadi, seorang karyawan harus kerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam dan 6 hari dalam seminggu. Jack Ma mengaku kalau ia juga suka ‘menyindir’ karyawan yang bekerja kurang dari 12 jam setiap hari. 

Pernyataan Jack Ma tersebut dikritik banyak orang setelah viral lewat situs Weibo. Ini seperti mengekploitasi tenaga kerja menurut netizen. Tak hanya itu, memiliki jam kerja yang panjang bisa berisiko depresi. Benarkah?

Hati-hati, Tak Nyaman di Tempat Kerja Buat Perempuan Diabetes - 0
istock

Menurut para ahli, karyawan yang bekerja dengan jam terlalu lama bisa membahayakan kesehatan mental, fisik, emosional, dan psikologis mereka. Untuk itu, pekerja diimbau bekerja selama delapan jam  saja sehari untuk mengurangi risiko tersebut.

“Orang-orang yang bekerja berjam-jam diketahui memiliki tingkat stres tinggi, keseimbangan kehidupan kerja buruk, kelelahan, urangnya rasa pencapaian pribadi, hingga hubungan tidak berkualitas. Ada dampak tambahan yang disebabkan oleh kelelahan, kurang tidur atau istirahat, sehingga bisa menyebabkan kurangnya perhatian, konsentrasi menurun, dan kinerja lebih buruk secara keseluruhan di tempat kerja,”kata psikolog Kamna Chhibber selaku Head (Mental Health), Department of Mental Health and Behavioural Sciences at Fortis Healthcare.

Penelitian telah membuktikan bahwa karyawan bisa berkinerja lebih baik di tempat kerja ketika lingkungan pekerjaan, sosial, dan pribadi berjalan berirama. Contohnya Swedia, menjadi negara pertama yang bereksperimen dengan shift kerja enam jam dan hasilnya sangat bagus. 

Di Selandia Baru juga ada sebuah perusahaan yang mengelola perwalian, surat wasiat, dan perencanaan perumahan, menjalankan uji coba pengurangan jam kerja selama empat hari kerja pada 240 karyawannya. Pada akhir percobaan, ditemukan bahwa pengurangan jam kerja membantu mengurangi tingkat stres karyawan. Tak hanya itu, pengurangan jam kerja juga dapat meningkatkan meningkatkan kinerja mereka.

Jadi, kamu masih mau bekerja 12 jam atau memilih perusahaan yang jam kerjanya lebih sedikit? Semua kembali ke pilihanmu. 

Selanjutnya: mau kaya? Ikuti cara berhemat ini ya