Bukan Tipe Karyawan Idaman Perusahaan

Bukan Tipe Karyawan Idaman Perusahaan
ISTOCK

#bukanpegawaitahunini. 

1. Trainee

Setiap orang sesekali akan membutuhkan pelatihan, tapi jika kamu tidak memiliki kemampuan dasar untuk melakukan pekerjaanmu, berarti ada sesuatu yang salah. Kebanyakan atasan tidak memiliki waktu ekstra untuk mengajarimu dari nol setiap saat dan untuk setiap pekerjaan.

2. Setia dan tanpa kontribusi

Tipe karyawan seperti ini sudah terbilang jarang, tapi tetap ada. Jika kamu adalah salah satunya, ini adalah waktu yang tepat untuk memiliki strategi lain. Memang, bekerja di satu perusahaan selama beberapa waktu tertentu merupakan indikasi bagus, tapi tidak jika karirmu sudah mampet dan tidak memiliki rencana apapun untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap kantor. Perusahaan biasanya menginginkan lebih dari pada rasa dedikasi—yaitu hasil. Dahulu kala, mungkin kesetiaan adalah sesuatu yang sangat dihargai, tapi beberapa hal berubah seiring perkembangan jaman. Jika kamu berharap akan mendapat pujian hanya karena prestasi yang tidak pernah absen selama bertahun-tahun (tapi tidak berkontribusi apapun), sepertinya pujian tersebut sulit terealisasi. Jadi, jika kamu sudah bekerja lama di sebuah kantor dan berprestasi, belajar hal baru, dua jempol untukmu! Namun, jika beberapa tahun belakangan aktivitasmu hanya duduk seharian, minum kopi, mengisi kuis Buzzfeed, mungkin sudah saatnya mencari pekerjaan lain.

3. Hantu

Tujuanmu selama di kantor: tidak terlihat, datang, kerjaan selesai, dan pulang. Keinginan terdalammu adalah menghindari konflik agar besok dan besoknya lagi bisa tetap datang ke kantor tanpa beban. And you like it that way. Akan tetapi, masalahnya menjadi “hantu” di kantor tidak seterusnya akan berhasil. Menjadi seseorang yang tidak terlihat tidak akan melindungimu, malah akan melukai untuk jangka panjang karena tidak seorangpun akan menyadari kemampuan dan kehebatan yang bisa kamu berikan kepada tim. Usahakan agar rasa takut menjadi mencolok tidak menghalangi memperlihatkan talentamu yang sebenarnya. Pikirkan: saat proses perampingan, bos bisa tanpa ragu untuk merumahkanmu karena tidak melihat potensimu selama bekerja di sana. Belum lagi, orang bisa salah kaprah dan menganggapmu pemalas!

4. Martir

Kamu akan melakukan apapun yang diminta oleh atasan. Perkataan “tidak” tidak pernah terucap darimu. Datang ke kantor Sabtu-Minggu? Bisa! Melewatkan ulang tahun anakmu? Tidak apa-apa, ‘kan masih ada tahun depan? Jaman dinosaurus, pemilik perusahaan mungkin sangat menyukai tingkat dedikasi setinggi itu, tapi sekarang tidak lagi. Pasalnya, tipe relawan tidak masuk akal seperti ini bisa berpotensi menjadi sumber masalah. Kemungkinan membuat kesalahan sangat besar karena kamu kurang tidur dan terlalu capek. “Ini adalah lawan dari tipe pemalas dan terkesan seperti karyawan idaman perusahaan, tapi seseorang yang bersikeras untuk mengerjakan semuanya sendiri bisa menimbulkan masalah serius. Bisa jadi mereka memiliki control issue , atau bekerja terlalu keras untuk membuktikan sesuatu, tapi mereka membawa ketidakstabilan di dalam tim, menimbulkan kegelisahan di kantor, dan beresiko secara kesehatan fisik,” ujar Reuben Yonatan, kontributor GetVOIP.

5. Flat Liner

Dulu, ketika pertama kali masuk ke sebuah perusahaan, kamu punya begitu banyak angan-angan, ambisi, tujuan dan ide-ide brilian. Sekarang, kamu cuma ingin kerja, dapat gaji dan pulang—entah karena terlalu capek, terlalu banyak kerjaan, atau sama sekali sudah tidak peduli.

Jeff Schmitt, seorang ahli managemen, mengatakan bahwa tipe karyawan ini sepertinya sudah tidak memiliki keinginan untuk belajar lagi. “Kita bekerja dengan orang seperti ini. Mereka hanya duduk di kursi, menunggu waktu pulang dan gajian. Tidak ada tujuan. Tidak ada rencana. Tidak ada cita-cita. Beberapa tahun yang lalu, mereka adalah orang-orang muda yang memohon-mohon untuk diberikan pekerjaan, tapi sekarang secara mental mereka sudah tidak ada lagi di kantor. No, they’re not introverts who mask their passions. They’re simply employees who quit learning and getting better.”