11 Cara Jawab Pertanyaan Wawancara Kerja Paling Sulit

11 Cara Jawab Pertanyaan Wawancara Kerja Paling Sulit
Wawancara Kerja

Naomi Siregar, Training Consultant Manager & Professional Look & Beauty and Public Speaking Expert di Duta Bangsa.

Seorang teman bercerita tentang pengalamannya mewawancarai seorang lulusan baru (sarjana) untuk sebuah posisi pemula di kantor periklanan multinasional. 

Pewawancara: "Berapa gaji yang Anda harapkan dari posisi ini?"

Kandidat: "15 juta."

Pewawancara: (berusaha tenang dan tidak menunjukkan reaksi apapun):  "Kenapa angka tersebut?"

Kandidat: "Karena itu uang saku bulanan yang diberikan oleh orangtua."

Ouch. Yang WOOP ingin tekankan di sini bukanlah pernyataan terakhirnya, melainkan angka yang diberikannya dan posisi yang akan dilamarnya saat itu. Jika kamu adalah sang pewawancara, kira-kira apa yang akan kamu lakukan?

Dan jika kamu adalah sang kandidat, jawaban seperti apa yang sebaiknya diberikan? Harus diakui pertanyaan tersebut merupakan salah satu yang paling sering ditanyakan saat berada di dalam ruang wawancara kerja.

Di samping itu, masih ada pertanyaan-pertanyaan lain yang sangat disukai oleh para rekruiter dan seringkali membuat para kandidat gagal mendapatkan sebuah posisi karena gugup, tegang, dan salah menjawab.  

WOOP mencari pencerahan dari Naomi Siregar, Training Consultant Manager & Professional Look & Beauty and Public Speaking Expert di Duta Bangsa. Coba baca baik-baik penjelasannya dan semoga bisa membantu untuk wawancara berikutnya! 

Pertanyaan Sulit Saat Wawancara Kerja dan Bagaimana Menjawabnya

Pertanyaan #1: "Ceritakan tentang Diri Anda?"

Tidak perlu memberikan biodata lengkap agar jawaban lebih fokus pada pengalaman dan keterampilan yang paling relevan untuk posisi yang kamu lamar. Sebutkan nama, usia, pendidikan terakhir yang ditempuh, posisi di perusahaan kamu bekerja dan berapa lama bekerja di sana.”

Contohnya: "Nama saya Naomi Tatianni Siregar, umur saya 25 tahun. Saat ini saya adalah seorang Training Consultant Manager yang selalu berusaha untuk inovatif dalam memberikan solusi kepada seluruh klien saya.

Sejak menyelesaikan kuliah di PPM School of Management saya langsung bekerja untuk Duta Bangsa, dan dalam kurun waktu satu tahun saya dipromosikan dan dipercaya untuk memimpin divisi marketing.

Saya menyukai pekerjaan  saat ini karena memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri, memotivasi tim, dan memberikan hasil yang terbaik kepada semua pihak."

Pertanyaan #2:  "Apa kelemahan terbesarmu?"

Ceritakan kelemahan yang dapat menghambat performa kerjamu, tapi berikan solusi atau cara mengatasi atau setidaknya meminimalisir kekurangan tersebut sehingga hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. 

Contohnya: "Terkadang saya terlalu explicit dalam mengutarakan pendapat sehingga suatu waktu dapat mempengaruhi kohesivitas di dalam tim. Oleh karena itu saya selalu berusaha untuk menyampaikan pendapat dengan cara komunikasi yang asertif."

Pertanyaan #3: "Mengapa Anda yang harus dipilih dari sekian banyak kandidat?"