Cindercella: 'Di Dunia yang Ideal, Aku Pengennya Cella itu Seseorang yang Body Positive.'

Interview Cindercella: Bicara Soal Body Positive
WOOP.ID/ALEXANDER SURYO

Kenyataannya, beauty vlogger satu ini masih berjuang dengan makanan dan penampakan fisiknya.

"Nggak," katanya, menggelengkan kepala. Cella menghela nafas, berujar bahwa memang penting untuk menyebarkan awareness tentang kesehatan mental dan dia memuji teman-temannya yang memposting tentang hal itu. Ada beberapa pertimbangannya, di antaranya "aku juga nggak mau kelihatan kayak orang yang rapuh atau lemah," atau "seperti mengumbar-umbar drama" dan perasaan, "udah itu biar gue aja yang ngerasain. Biar aja gue yang sedih, nggak usah yang lain ikut-ikutan."

View this post on Instagram

white dress from @foryouthelabel 🥰

A post shared by maru🇮🇩 (@cindercella) on

Kenapa?

"Karena aku pengen aja orang senang melihat Instagram aku, YouTube channel aku. [Saat mereka] lagi sedih dan ngeliat Instagram Cella, mereka senang, bukannya sedih," ujarnya. Itu, dan semakin rumit, karena ini: "Aku takut salah ambil kata. Salah ngomong." Bisa dimaklumi karena kesehatan mental adalah topik yang sensitif. 

Cindercella bercerita bahwa dirinya dulu pernah memposting sesuatu yang sedih, dan setelahnya... terjadi kesedihan yang tidak ada ujungnya, semua orang sedih. "Aku sedih, dia sedih, aku ikutan sedih lagi, begitu terus. Aku merasa 'nah, itu gara-gara aku,'" ujarnya dengan nada meratap. "Lebih pengen men-spread yang bikin orang senanglah," ujarnya menyengir lebar. 

"Mungkin nanti, aku harus cari kata-kata yang tepat dulu," ujarnya setelah terdiam sejenak. "Karena ini masalah yang sensitif, karena menurut aku ya, di Indonesia itu mental health itu masih apaan, ya? Lo sakit apa dibilang gila, padahal kan lo nggak tahu? Atau misalnya depressed, dianggapnya ‘ah, itu mah sedih doang’. [Padahal] Itu lo nggak tahu, lo nggak ada di sepatu kita, lo nggak di posisi itu. Trus, udah ada yang berani menceritakan itu, tapi orang-orang masih yang comment ‘ah, lemah banget sih, lo'. Itu bikin aku [ujarnya sambil mengeluarkan desisan ular] kayak ‘dengarin aja dong," ucapnya dengan nada memelas anak kecil yang berharap dengarkan oleh ibunya yang sedang terpaku dengan handphone.

Bagaimana Percintaan Cindercella?

Saat bercerita, Cinderella sangat ekspresif; intonasinya sangat imajinatif. Pun saat mengutarakan tentang kesehatan mental, senyumnya lebar dan menular, celetukan-celetukannya lucu dan nakal; mau tidak mau, membuat yang mendengarkan tertawa. Dan dari sekian topik di dunia ini, Cella mengaku ada dua topik yang membuatnya sedih: pertama, masalah bulimia tadi, dan kedua, percintaan. Apakah kehidupan percintaannya sangat menyedihkan? 

Dia tergelak keras, hingga badannya miring ke belakang. "Cinta aku…hmm," ujarnya dengan sorot mata berbintang-bintang, "mungkin karena setiap kali aku pacaran, aku kasih segalanya banget." Jika tentang psikolog Cella mendengarkan ibunya, untuk masalah cinta... agak sulit. "Mamaku selalu bilang, 'jangan kasih seratus persen ya?'" ujarnya, matanya membesar. "Tapi aku kasih 150!" katanya dengan nada memelas dan seperti menirukan suara Juliet ketika menceritakan pertemuan pertama dengan Romeo. "Mau gimana? Emang kayak kalau sayang, sayang banget. Sekalinya sedih, jatuhnya sakit banget. Tapi sekarang lagi happy kok," ujarnya sumringah. Senyumnya sungguh menular. 

View this post on Instagram

#OLEHOLEHDARIMARUNY2 🇺🇸🙈 OLEH OLEH DARI NEW YORK GUYYYS!! 😱 Ini adalah series aku kalo keluar negeri aku pasti bawa pulang oleh oleh buat 2 orang dari kalian!❤️❤️ ikutan yu??? Kali ini temanya adalah @euphoria makeup!!! Pdhl aing blm nongton?😃👍🏻 Yang harus kalian lakukan : 1. Bikin makeup look inspired by HBO series Euphoria! ✨❤️ boleh recreate boleh inspired! Ini aku inspired by Maddy’s look! Bener ga si maddy namanye 2. Take a selfie and post it on you IG!! Make sure ur IG is not locked 💖 3. Follow me on IG!! Awas lu... w cek 4. Jangan lupa untuk pake hashtag #oleholehdarimaruny2 5. Last submission tanggal 15 September dan pengumuman tanggal 16 September di IG story aku!! Pantengin 🥺💘 6. Jangan sampe salah!!! #oleholehdarimaruny2 !! Ada angka 2 nya! ❤️ Good luck! And have fun ❤️❤️🙆🏻‍♀️

A post shared by maru🇮🇩 (@cindercella) on

Berikutnya saya bertanya bagaimana menjelaskan kondisi bulimianya terhadap pasangannya. 

"Tadinya aku malah nggak mau kasih tahu," jawabnya cepat. Akan tetapi, niat tersebut terbang tertiup hair dryer karena ada waktu saat bersama pasangan, tiba-tiba dia menangis—atau berusaha menahan tangis. Bisa dipastikan sang pacar bingung dan bertanya ada apa dengan Cella? "Jiaah, malah jadi banjir deh," ujarnya meniru suara tangisan meraung.

"Jadi, pelan-pelan aku ceritain ke dia, awalnya sulit apalagi kalau nggak ngalamin, [mereka] jadi sulit mengerti."

Dari beberapa pengalaman, Cella menyimpulkan bahwa biasanya ada dua jenis respon: satu yang bilang, ''jangan begitu, lo cantik kok, nggak gendut lo', dan kedua, 'kalau lo nggak suka ama badan lo yang sekarang, lo do something-lah. Nangis gak bikin lo kurus. Olahraga. Makan sehat.' 

Mana yang lebih bisa diterimanya?

Menurutnya, respon pertama sangat positif tapi efeknya hanya sebentar. Respon yang kedua juga sangat positif karena memberikan dukungan untuk mencari solusi nyata. Jadi, intinya, "aku butuh kedua tipe respon itu," tegasnya.

Dari sisi internal, kata 'bersyukur' sangat membantunya. “Bersyukur," katanya dengan suara melankolis, menyentuh meja dengan ujung jari. "Bersyukur hari ini aku senang, bersyukur hari ini aku bisa ketemu sama mama papa."

Selain itu, jika suasana hatinya sedang kelabu, kabur, curhat dan berkumpul dengan orang-orang terdekat adalah triknya untuk lebih semangat.  Tidak hanya didengarkan, tapi Cella juga merasa terhibur karena, "teman-temanku lucu semua. Papa, mama aku lucuuu," ujarnya dengan ekspresi imut. 

Oke, positif: semua orang itu akan masuk surga.