Dana Bulan Madu: Bagaimana Merencanakannya Tanpa Harus Berutang

Dana Bulan Madu: Bagaimana Merencanakannya Tanpa Harus Berutang
ISTOCK

Atau menjadi bangkrut karena ingin memposting Maldives di Instagram.

Tanggal pernikahan sudah ada. Tanggal dan tujuan impian bulan muda pun sudah tertulis di agenda. Sekarang: dari mana duitnya? Emoji: mata berputar dan mulut yang ditutupi tanda seru&#dkk.

Untuk itu,Woop menghubungi QM Financial dan ini jawaban mereka melalui email.

Woop: Idealnya, kapan pembicaran tentang bulan mau dan perencanaanya dilakukan?   

QM Financial: "Merencanakan bulan madu sebaiknya mulai didiskusikan bersama dengan pasangan saat sedang menyiapkan pernikahan. Daripada dana yang ada dihabiskan dalam sehari, lebih baik dibagi-bagi untuk keperluan akad, pesta pernikahan, bulan madu, dan juga dana masa depan. 

Setelah berlelah-lelah menyiapkan pernikahan dengan segala pernak-perniknya, sudah selayaknya pasangan pengantin baru menghabiskan waktu berdua."

Seperti apa perhitungan, dan apa saja yang harus dipertimbangkan? 

"Rentang besaran dana bulan madu sangat lebar. Mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp100.000.000 pun bisa. Tidak ada aturan khusus untuk menghitung besaran ideal dana bulan madu. Pertimbangan utamanya adalah kemampuan pasangan. Prinsipnya jangan sampai utang untuk bulan madu! Tentu saja ada pertimbagan teknis lain, misalnya jatah cuti dari kantor. Jika jatah cuti hanya sedikit, tentu tidak memungkinkan berbulan madu ke lokasi yang jauh dan dalam waktu yang panjang."

Bagaimana pasangan tahu bahwa secara finansial mereka mampu berbulan madu?

"Jika secara perhitungan di atas kertas, pasangan mampu untuk menyisihkan dana bulan madu, sebaiknya bulan madu dilaksanakan segera setelah melangsungkan pernikahan. Ada banyak keuntungan melakukan bulan madu. Di antaranya pasangan bisa saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Romantisme dan kenangan indah yang terjalin selama masa bulan madu bisa menjadi bekal kala menghadapi naik turunnya bahtera rumah tangga."

Jika tidak memungkinkan secara dana... 

"Sebaliknya, jika memang belum ada dana, tak perlu dipaksakan. Bulan madu bisa ditunda hingga dananya tersedia. Pasangan bisa berinvestasi secara khusus untuk dana bulan madu. Jika target dana sudah terpenuhi, bebas pilih deh, destinasi yang dikehendaki. Bulan madu pun lebih tenang karena bebas utang."

Apa yang terjadi jika pasangan memaksakan berbulan madu padahal mungkin belum siap secara finansial?

"Keren sih, memang posting foto-foto bulan madu di Maldives via Instagram. Tapi jangan sampai demi postingan Instagram pasangan terpaksa berutang! Nggak lucu tahu kalau dipaksakan berbulan madu padahal belum mampu. Rasanya pasti nggak tenang. Bulan madu sambil membayangkan cicilan utang yang harus dibayar. Memang sih, menginap di resort tapi nggak bisa tidur nyenyak. Hahaha."

Jika keuangan pas-pasan saat baru saja menikah, sebaiknya dialokasikan kemana dana tersebut? Hal yang harus menjadi prioritas.

"Ada banyak kebutuhan setelah pernikahan. Utamanya kebutuhan untuk rumah. Jika saat menikah pasangan belum memiliki rumah, prioritas utama adalah berinvestasi untuk mengumpulkan dana DP rumah. Besarnya minimal 30% dari harga rumah. Prioritas kedua adalah dana untuk anak. Dengan besarnya inflasi dana pendidikan, penting untuk menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam kandungan."