Dilema Banyak Perempuan: Ketika Harus Memilih Karir atau Keluarga

Dilema Banyak Perempuan: Ketika Harus Memilih Karir atau Keluarga
ISTOCK

Bagaimana memutuskan apa?

Kamu menikah. Kamu punya rumah baru. Kamu punya anak. Semuanya sesuai dengan rencana dan kamu bahagia. Namun, tiba-tiba karena banyak alasan (misalnya khawatir dengan perkembangan anak sehingga enggan meninggalkannya dengan baby sitter), kamu harus memilih: berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga atau tetap berkarir. Jika ini adalah situasimu saat ini, apa yang akan kamu lakukan? 

“Ya tentunya, harus kesepakatan bersama dan paham akan konsekuensi yang dihadapi,” kata Irma Gustiana A, M.Psi, Psi., seorang psikolog anak dan keluarga dari Irma and Co. Ia pun melanjutnya, “Misalnya, jika memutuskan berhenti bekerja berarti harus sudah siap dengan konsekuensi bahwa ia akan menerima satu sumber income saja.”

Finansial. Itu sepertinya yang menjadi salah satu kekhawatiran banyak orang yang sedang berada di dalam situasi ini. Apa nanti pendapatan yang ada cukup menutupi semua pengeluaran? Apa yang harus dikurangi dan dibatasi? 

“Ada yang memutuskan hanya menjadi ibu rumah tangga, juga atas dukungan suami dengan tujuan untuk lebih fokus pada anak dan rumah tangga. Namun, jika kamu memilih tetap ingin berkarir karena alasan eksistensi, persetujuan suami, atau dukungan finansial, tetaplah memiliki komitmen untuk menjalankan peran sebagai ibu dengan cukup optimal. Yang pasti buatlah kesepakatan bersama pasangan. Setiap pasangan biasanya berbeda kebutuhannya, baik secara finansial ataupun status sosial," ujarnya. 

Seandainya sudah memilih dan membuat keputusan, lalu hmm... setahun setelahnya bilang saja kamu menyesal, apa yang yang harus dilakukan? “Cari kesibukan! Apapun hal yang positif yang dijalankan pasti akan bisa mengurangi rasa menyesal. Kamu bisa menjalankan hobi yang kamu sukai, itu bisa mengurangi pikiran negatif,” jawab Irma.

Sebagian orang memilih untuk tetap berkarier. Pilhan ini tidak mudah, apalagi dengan selentingan dari kanan kiri dan ujaran (yang mungkin maksudnya baik): kok lebih sayang pekerjaannya daripada anaknya? 

“Yang harus dilakukan adalah mencoba membuktikan bahwa walaupun berkarier tetapi tetap bisa membimbing dan mengasuh anak (jika kamu sudah memiliki anak) serta tidak meninggalkan tanggung jawab sebagai istri dan ibu. Tanda-tandanya bisa dilhat dari anak happy, suami pun happy,” jelasnya.

“Apapun sisi negatif dan positif ketika memilih karir atau keluarga, hanya tinggal mau bersikap lebih ikhlas menjalankannya dan tidak mengungkit-ungkit atau menyesal di kemudian hari,” tutup Irma.