Dita Soedarjo, Bangun Haagen-Dazs, dan Diselingkuhi Mantan

Dita Soedarjo, Bangun Haagen-Dazs, dan Diselingkuhi Mantan
Dok. Alexander Suryo/Woop

Di balik kesuksesan Dita Soedarjo membangun Haagen-Dazs ada kisah diselingkuhi mantan ternyata.

Sambil membenahkan duduknya agar lebih santai saat diwawancara Woop secara eksklusif, Dita Soedarjo menceritakan sekelumit kisah perjuangannya membangun bisnis es krim high-end Haagen-Dazs. Dita Soedarjo yang datang mengenakan long dress hitam dari labelnya sendiri Dignity Woman, mengaku pernah diselingkuhi mantan di awal ‘pegang’ Haagen-Dazs.

Sebelum menjadi bos Haagen-Dazs Indonesia, Dita Soedarjo pernah bekerja di majalah milik keluarganya yakni Mugi Rekso Abadi (MRA) Group. Menurutnya, kerja di majalah memiliki waktu yang padat dan sulit untuk membaginya buat berbisnis dan teman-teman termasuk kekasih kala itu.

img

Putri dari konglomerat—Soetikno Soedarjo dan Dian Muljadi—ini sering dikeluhkan kekasih karena terlalu sibuk dan tak punya banyak waktu. Kemudian saat ditawari sang ayah untuk melanjutkan Haagen-Dazs Indonesia, Dita Soedarjo pun mengambilnya. Salah satu alasan Dita Soedarjo juga karena ingin membagi waktunya agar bisa lebih banyak bertemu kekasih. 

Sayangnya ketika ia sudah beralih untuk memegang Haagen-Dazs Indonesia pada 2015, Dita Soedarjo malah diselingkuhi kekasih (bukan Denny Sumargo pastinya ya). Duh…

“Giliran pas aku pindah ke Haagen-Dazs dia kayak rada selingkuh gitu. Bayangin aku jam 6 sore sudah selesai kerja terus mau spend more time with you karena kan dia juga saat itu mau carinya wife katanya, sudah nggak main-main. Eh malah dia selingkuh tapi yasudahlah i enjoy with Haagen-Dazs,” cerita Dita Soedarjo kepada Woop di kawasan Patal Senayan, Jakarta Selatan. 

Move on dari cerita sang mantan Dita Soedarjo yang telah selingkuh, perempuan lulusan Fashion Institute of Design & Merchandising (FIDM), Los Angeles, itu mengaku memang senang makan es krim. Karena kecintaannya tersebut makanya ia mau bekerja buat Haagen-Dazs. 

Menurut Dita Soedarjo, ketika cinta dengan pekerjaan kita maka kontribusinya akan lebih baik terhadap hasil di masa depan. Meski terlihat mudah, bisnis es krim tak semudah yang dibayangkan lho, apalagi menjalani franchise dari merek luar negeri. 

img

Banyak peraturan yang membuat Dita Soedarjo sulit untuk mengekspresikan ide agar es krim lebih variatif dan mudah dijual. Terkadang hal tersebut membuatnya merasa bosan namun Dita Soedarjo berusaha mengatasi dengan mengontrol diri sendiri.

“Misalnya Haagen Dasz kalau ke background story itu kan high-end ice cream. Jadi marketing-nya very limited. You have to be ellegant, right? Jadinya apa-apa minta izin sama principal. Aku cara menghadapi bosannya coba belajar ikut peraturan. Karena itu sesuatu yang aku bilang anak milenial susah setengah mati untuk doing that right? Kita tuh paling rebellious, terus sok tahu, kita maunya just do our own thing. Di situ malah aku lebih belajar,” paparnya lagi sambil menikmati es krim Haagen-Dazs yang memang disiapkan Woop buat Dita Soedarjo.

Yap, sebagai anak milenial cara mengontrol diri memang tidak mudah ya. Namun Dita Soedarjo berusaha melakukannya demi bisa sukses menjalani bisnisnya. Kini kafe Haagen-Dazs Indonesia sudah ada 32 cabang yang dikelola. Ia mengaku senang akan peningkatan serta pencapaian tersebut.

Dita Soedarjo tak ingin mengecewakan kedua orangtua yang telah mempercayakan dirinya mengambil alih Haagen-Dazs Indonesia. Ia juga telah belajar banyak dari kedua orangtuanya bagaimana jatuh-bangun mendirikan ragam bisnis besar.

Dita Soedarjo pun punya pesan buat para perempuan Indonesia yang sedang menjalankan bisnis. 

“I think it’s fun if you like what you do, it comes naturally. I think kalau kayak buat pengusaha muda, aku bilang sih kalau kamu bisnis supaya kamu nggak stres jangan worry about competing or proofing yourself. Karena kalau kayak begitu it’s takes out all the fun. Karena percuma kan you’re making a big company but you don’t have fun doing it discover just to proof for people, what’s the point? At the end of the day, it’s not about people, it’s about how you feel,” pesannya.

Selanjutnya: 

Pasangan Main Tinder--Apa Pasti Selingkuh?

Banyak Belum Tau, Ini 5 Tanda Pasangan Selingkuh

Ini Kenapa Perempuan Lebih Sering Selingkuh Dibanding Pria