Dua Kata Ini Efeknya Luar BiasaBahkan Ketika Disampaikan Lewat Email

Dua Kata Ini Efeknya Luar BiasaBahkan Ketika Disampaikan Lewat Email
ISTOCK

Kirimkan sekarang juga.

Kamu mungkin mengucapkan dua kata ini berkali-kali dalam satu hari tanpa berpikir—atau, tidak pernah mengatakannya sama sekali karena menganggap 'ah, tidak penting'—tapi dengarkan ini: sebuah studi menyimpulkan bahwa mengekspresikan rasa penghargaan memiliki efek yang maha dahsyat. Terjemahannya: mengucapkan "terima kasih" bisa langsung mentransformasi hubunganmu dengan orang lain menjadi lebih positif. Bahkan jika kamu sampaikan lewat email.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di British Psychological Society dan The New York TimesAmit Kumar dari University of Texas at Austin dan Nicholas Epley dari University of Chicago Booth School of Business meminta para partisipan untuk menulis email yang isinya ucapan terima kasih kepada seseorang yang telah mengubah hidup mereka lebih baik. Setelah menulisnya, para partisipan juga diminta untuk menebak bagaimana perasaan penerima saat membacanya. Untuk membuktikan salah atau benarnya praduga tersebut, para peneliti menghubungi penerima surat. 

Ah, jika kamu menebak bahwa kebanyakan pengirim akan menduga surat tersebut tidak akan memberikan efek yang signifikan—kamu benar. Pasalnya, kita sendiri sering kali berpikir seperti itu, "ah, pasti tidak akan efeknya. Buat apa, sih?" Banyak pengirim email di penelitian ini berpikir bahwa si penerima tidak akan peduli dan biasa saja dengan surat tersebut, dan juga beranggapan bahwa si penerima akan merasa aneh saat membacanya. Hah! Kita semua pernah merasakan hal ini, benar 'kan?

Namun, pada kenyataannya, semua pesimistis tersebut tidak terbukti. Setelah menerima ucapan terima kash dan mengisi kuesioner tentang bagaimana perasaan mereka setelah membacanya, banyak penerima yang mengatakan bahwa mereka "sangat senang," memberikan skor 4 dari 5. Bandingkan dengan skor yang ditebak oleh si pengirim akan dirasakan oleh si penerima: 3. Ah, si pesimis sedang berusaha untuk realistis. Dimaklumi. *Terima kasih, kembali. 

Dalam penelitian ini juga diperlihatkan bahwa ada beberapa penyebab kenapa si pengirim enggan mengirimkan suratnya, di antaranya: ragu dengan kemampuan tulis-menulisnya, dan tidak yakin dengan reaksi si penerima. 

Jadi apa yang harus kamu lakukan? Singkirkan rasa ragu, dan kirimkan saja email ucapan terima kasih yang sudah berbulan-bulan lamanya hanya menjadi draft di email-mu tersebut. Bahkan jika ingin lebih personal, tulis dengan tangan. Jangan lupa cari tahu alamat tempat tinggalnya. *Terima kasih, kembali. 

Selain terima kasih, pujian seperti ini juga membuat orang lain bahagia.