Hal-Hal yang Harusnya Tidak Membuatmu Merasa Bersalah

Work
ISTOCK

Karena menghabiskan energi, pikiran, dan waktu dengan sia-sia.

Kita memiliki perasaan ini hampir sepanjang waktu dan atas segala hal. Dalam beberapa hal, perasaan bersalah itu baik: salah satu cara untuk terus mengingatkan kita bahwa nilai dan standar hidup kita bukanlah yang paling benar dan juga sebagai pengingat untuk menerima dan memperbaiki kesalahan—misalnya setelah mencaci maki online driver. Akan tetapi, kadang-kadang perasaan bersalah yang awalnya datang sesekali berubah menjadi sebuah kebiasaan dan berujung pada perasaan malu. Akhirnya, kita merasa gagal sebagai ibu, pegawai, bos, partner, atau teman.

Perasaan bersalah bisa membuat kamu capek, menjatuhkan semangat dan akhirnya menjadi sulit berkembang. Pasalnya, perasaan ini bisa menyebabkan kamu lebih fokus pada masa lalu daripada masa depan; membuat kamu khawatir terus menerus alih-alih merasa damai. Dan yang terburuk adalah it makes you second guess yourself. Satu menit kamu merasa bersalah karena telat membayar tagihan kartu kredit, menit berikutnya pikiran tentang betapa buruknya kamu sebagai manusia menghantuimu.

Berikut beberapa hal yang harusnya tidak membuatmu merasa bersalah. Repeat after WOOP: we vow to stop feeling guilty about these RIGHT NOW!

1. Being single.Terlepas dari apapun yang sosial media atau orangtua atau tetanggamu katakan, jomblo bukanlah sebuah kejahatan. So enjoy it, while it lasts.

2. Liburan tanpa alasan. (Yep, tanpa alasan dan penjelasan).

3. Bilang ‘nggak’ terhadap undangan pesta ulang tahun, ladies night atau acara lainnya. Meski sebenarnya kamu nggak punya jadwal lain dan hanya akan bermalas-malasan di rumah.

4. Nggak pergi ke gym. Hari ini, kemarin, dan kemarinnya lagi.

5. Memberikan kado termurah ke teman. Karena kamu sedang miskin sementara banyak banget undangan pernikahan yang harus dihadiri.

6. Beli sepatu. Lebih mahal daripada kado pernikahan yang kamu belikan untuk temanmu.

7. Tidak menelepon orangtuamu sesering anggota keluargamu yang lain. Pengertian “sesering mungkin” itu nggak bisa dihitung. Jika apa yang kamu lakukan selama ini nggak menimbulkan masalah apapun, then it’s OK.

8. Temanmu tiba-tiba jadi aneh dan pendiam. Dan berpikir bahwa itu adalah salahmu meski kamu tidak merasa melakukan sesuatu yang bisa membuatnya marah. Ingat: dia memiliki hidup lain di luar pertemananmu (sama seperti dirimu); 90 persen waktunya bersama orang lain dan 10% buatmu. The other 10%, you know what you did.

9. Menikmati dessert. Perempuan nggak bisa hidup hanya dari alpukat dan salad!

10. Agak bersikap (sedikit) menyebalkan terhadap pasanganmu.

11. Menonton reality show atau serial drama Korea atau sepanjang hari. Hanya bergerak saat lapar, minum, dan ke kamar mandi.

12. Mengatakan sesuatu yang bodoh banget sehingga secara nggak sengaja menyakiti perasaan seseorang. Just say sorry and get over it.

13. Tidak atau belum bisa memiliki anak yang sangat diharapkan oleh orangtuamu.

14. Telling a teeny tiny white lie every now and then.

15. Membeli non eco-friendly products hanya karena lebih murah. Atau belanja di supermarket atau toko yang kamu tahu memiliki predikat setan.

16. Membiarkan tumpukan piring kotor di wastafel selama beberapa hari atau mungkin seminggu.

17. Tidak membersihkan kamarmu. Your room is not your boss.

18. Menolak cinta seseorang. Memang bukan aktivitas yang menyenangkan, tapi menerimanya hanya karena kasihan, bukan juga sebuah solusi terbaik.

19. Memutuskan hubungan pertemanan dengan seseorang. Pertemanan tidak harus berakhir happy ever after; beberapa hubungan memang mungkin lebih baik dihentikan. Jangan habiskan energimu untuk hubungan sejenis itu; alihkan untuk pertemanan yang memang layak dipupuk sampai akhir hayat.

20. Menangis. Please, kita bukanlah robot yang kebal terhadap cerita anjing dengan pemiliknya, perkataan bos yang sepertinya reinkarnasi dari Cruella de Vil, atau pesan menyakitkan dari gebetan atau mantan.

21. Blocking someone on Twitter or Instagram. That’s what ‘block’ button is for.

22. Tiba-tiba pikiran kosong padahal sahabatmu sedang serius mencurahkan isi hatinya.

23. Tidak bertingkah laku layaknya seorang feminis karena kamu sedang bergosip jelek tentang perempuan lain.

24. Tidak mampu memberikan tip untuk tukang salon karena biaya potong rambutmu bikin isi dompetmu kosong seketika!

25. Tidak membaca buku/ menonton film/ pergi ke teater sesering yang kamu inginkan.

26. Datang 5 menit terlambat ke kantor setiap pagi karena you are not a morning enthusiast!

27. Kondisi tabungan dan investasimu yang memprihatinkan.

28. Feeling guilty.