How to Balance Your Job & Passion Project

How to Balance Your Job & Passion Project
ISTOCK/PSPHOTOGRAPH

Sudah tahu passion-mu dan ingin serius menekuninya? Berikutnya mencari tahu bagaimana menyeimbangkannya dengan pekerjaan.

Beberapa dari kita beruntung memiliki jenis karir yang merangkum passion, tujuan hidup, dan keterampilan teknis dalam satu paket, yang memungkinkan kita untuk menikmati dan menghidupinya tiap hari, tapi tidak semua orang seperti itu. Beberapa dari kita mungkin tidak cukup puas dengan pekerjaan sehari-hari, atau mungkin merasa bahwa profesi tidak mencakup hal-hal tertentu yang ingin dicapai. Oleh karena itu, banyak dari kita yang mulai mencari cara baru untuk mengembangkan diri sesuai dengan passion yang kita miliki. Dalam kenyataannya, perjalanan untuk mengembangkan apapun dari passion kita berawal dari kontribusi terhadap usaha orang lain, apakah itu untuk pengalaman atau sekedar untuk membayar tagihan di akhir bulan. Kecuali punya modal besar, sepertinya agak pelik bila langsung meninggalkan pekerjaan untuk proyek pribadi?

Tapi jangan khawatir, itu bagian dari proses! Here are some tips for making it work.

No Worries

Pertama-tama, tidak perlu merasa buruk tentang bekerja untuk orang lain ketika kamu baru memulai passion project! Ini adalah langkah yang wajar, dan jalur yang tepat untuk perlahan-lahan mengembangkan bisnismu sendiri.  Selalu ingat: ternyata, kita bisa membangun mimpi sendiri dan juga membantu orang lain membangun mimpi mereka, secara bersamaan.

Transform Perspective

Ubah perspektif pada pekerjaan yang sekarang, dengan berfokus pada ilmu yang dapat dipelajari dari pekerjaan ini yang akan membantu kamu merealisasikan mimpimu ke tahap berikutnya. Jangan lupa, ketika mulai menjalankan proyek sendiri, tidak semua tentang ide kreatif. Pelajari dengan maksimal skill yang bisa didapat dari kantor dan berpengaruh besar terhadap sukses berikutnya: keterampilan administrasi, pemikiran logis, dan cara-cara interaksi dengan orang baru, dll.

Synchronize Now and Then

Jika kamu memiliki kesempatan untuk memilih pekerjaan yang berada di bidang dan peranan yang serupa atau cukup berbeda dengan passion project-mu, mungkin lebih baik memilih pekerjaan yang bisa membantu rencana di masa depan. Pengetahuan yang didapatkan bisa sangat berguna, dan waktu yang kamu habiskan dalam pekerjaan bisa dimanfaatkan sebagai pengalaman trial and error. Hanya saja, pastikan untuk memeriksa non-compete clause dalam kontrak kerja, supaya persaingan usaha tidak menjadi hambatan nantinya.

One Day at A Time

Mendedikasikan satu hari khusus di waktu libur untuk mengerjakan passion project ketika memiliki pekerjaan lain memungkinkan kita untuk menjadi produktif tanpa perlu merasa bersalah karena memanfaatkan waktu kerja. Apalagi, itu semua bisa lebih mudah karena kita mengerjakan hal-hal yang disukai. Jika terasa sulit sekali untuk meluangkan waktu, coba atur kembali fokus hidupmu. Bagaimanapun juga, kamu tetap harus memelihara semangat kerja, and be passionate with your passion project!

Know Your Goal

Mengetahui apa yang ingin dicapai sebelum memulai adalah hal yang sangat penting ketika waktumu untuk passion project terbatas. Atur sendiri jadwal kegiatan dan catat hal-hal yang harus dilakukan dalam jangka waktu (misalnya 1 minggu); tetapkan deadline untuk diri sendiri dan berdisiplinlah dengan itu. Ketika sulit mencari waktu kosong, tetaplah berkarya, dan alihkan fokusmu pada kualitas daripada kuantitas.

Pin Down Right Momentum

Manfaatkan waktu untuk membangun kelompok peminat yang tertarik akan hasil karyamu, dan cari momentum yang tepat sebelum memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan. Beberapa orang mungkin lebih menyukai ide meninggalkan pekerjaan secepatnya untuk memulai sesuatu yang baru. Pada kenyataannya, ini bukanlah hal yang ideal. Lebih baik  menunggu dalam kurun waktu setidaknya satu atau dua tahun: ketika kamu sudah punya sesuatu yang konkret dan dapat diandalkan, seperti klien atau investor yang tepat, pelanggan setia, dan lainnya. Apakah kamu memiliki passion project sebagai chef, make-up artist, fashion blogger, atau apapun itu, sangat disarankan untuk memiliki pondasi yang kuat sebelum mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan tetap.