Istri Mensos: Masalah yang Masih Dihadapi Perempuan Indonesia

Istri Mensos: Masalah yang Dihadapi Perempuan Indonesia

Meski sudah eranya kebebasan dalam berekspresi, rupanya perempuan Indonesia masih terus menghadapi masalah ini.

Selamat Hari Perempuan Internasional, tepat pada 8 Maret seluruh dunia merayakan International Women’s Day. Hari ini diperingati sebagai kebangkitan kaum perempuan untuk mendapatkan haknya baik di lingkungan ekonomi, sosial, atau budaya.

Masalah gender baik laki-laki maupun perempuan seharusnya sudah tidak ada perbedaan karena kini zamannya emansipasi. Perempuan bisa mengejar mimpi serta bergelut dalam pekerjaan yang didominasi pria. Meski demikian, perempuan masih saja menjadi korban tak terkecuali di Indonesia.

img

Sikap diskriminasi hingga kekerasan terhadap perempuan masih terus menjadi isu yang hangat di Indonesia. Mantan model, pengusaha, yang kini berstatus sebagai istri Menteri Sosial Agus Gumiwang KartasasmitaLoemongga Haoemasan—setuju akan hal tersebut. Kekerasan terutama dalam hubungan pernikahan masih menjadi momok yang dialami perempuan Indonesia.

“Kekerasan rumah tangga masih banyak dan perempuan menjadi korban bullying oleh orang-orang terdekat baik itu kekasih atau sekitarnya masih banyak, seharusnya women empowerment harus terus jalan,” kata Loemongga Haoemasan saat diwawancarai Woop beberapa waktu lalu di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. 

Untuk memerangi masalah tersebut, Loemongga Haoemasan berpesan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk bisa sensitif dalam melihat seseorang. Mulai sadari kalau kamu bisa memberikan dukungan terhadap perempuan yang menjadi korban. Bahkan kalau bisa memberikan bantuan. 

“Di lingkungan kita harus peka melihat orang-orang sekitar, sesama perempuan kita harus saling guyub, menolong, dan proaktif,” tegas Loemongga.

img

Buat yang menjadi korban, Loemongga Haoemasan berpesan harus berani berbicara. Jangan malu dan hanya diam saja yang bisa ‘merusak’ dirimu sendiri. Ingat, kalian tidak sendiri, banyak orang lain yang akan menolongmu untuk bangkit dari masalah tersebut. 

“Langkah pertama speak up karena kalian sudah pasti nggak sendiri. Kalau dia speak up minta tolong orang akan banyak yang nolongin. Dengan berani keluar bisa menumbuhkan kepercayaan diri dan lebih baik,” pesannya.

Loemongga Haoemasan pun berpesan kepada para pria agar lebih menghargai perempuan. Jangan lagi melihat dari segi gender tapi bagaimana kualitas seseorang. 

Dalam rangka memaknai International Women’s Day, Loemongga Haoemasan melihat di era yang semakin modern, perempuan bisa berkarya di segala bidang. Tak ada batasan bagi perempuan untuk menggapai mimpi mereka. Jadi harus berani dan buktikan kalau perempuan bisa sukses dengan caranya sendiri.

“Sebagai perempuan nggak ada lagi limitasi, nggak ada bidang yang nggak bisa ditekuni perempuan. Perempuan sekarang sudah setara dengan laki-laki,” tandasnya.

Selanjutnya: ini enam karakteristik perempuan sukses, kamu termasuk nggak