Jangan Kepedeanatau Minder: Kamu Baru Seorang Manajer Hebat Jika Memiliki Ini

Jangan Kepedeanatau Minder: Kamu Baru Seorang Manajer Hebat Jika Memiliki Ini
ISTOCK

Apakah kamu benar-benar manajer idaman—atau cuma perasaanmu saja? 

Tua—atau usia, sudah senior bukan jaminan seseorang akan menjadi manajer yang baik. Setuju? Jika keberatan, silakan berdebat dengan/ di Harvard Business Review (HBR). Publikasi itu berargumen bahwa kecerdasan emosional, atau kemampuan untuk "sadar, mengontrol, dan mengekspresikan emosi individu, dan menanganI hubungan interpersonal dengan bijaksana dan empatis," merupakan salah satu faktor paling penting. 

"Para pemimpin yang paling efektif memiliki satu kesamaan yang krusial: mereka memiliki kecerdasan emosional yang tinggi," tulis Daniel Goleman, psikolog dari Rutgers University di salah satu artikel HBR, 'What Makes  a Leader?' "Penelitian saya, senada dengan studi-studi lainnya, memperlihatkan dengan jelas bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan krusial kepimpinan. Seseorang bisa saja mendapatkan pelatihan terbaik di dunia, sangat cerdas, [memiliki] pikiran kritis, dan [mempunyai] ide-ide brilian tanpa batas, tapi tanpa hal itu [EQ] dia tidak akan bisa menjadi pemimpin yang hebat." 

Lebih lanjut, istilah EQ ini meliputi beberapa karakter khusus yaitu memberikan ruang kepada setiap individu untuk dapat "mengenali, berhubungan, dan belajar dari kondisi mental dirinya dan orang lain." Termasuk kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi (definisinya: bekerja berdasarkan semangat dan cinta bukan hanya untuk uang dan status), kemampuan berempati untuk orang lain, dan kemampuan sosial (baca: kompeten membangun dan menjaga hubungan profesional). 

Sebagai seorang manajer—atau yang bercita-cita ingin menjadi manajer, apakah kamu sudah bisa disebut manajer ideal? Sebelum geer atau bahkan minder, coba selesaikan kuis ini yang dikembangkan oleh Harvard Business Review. Kuis ini berisikan 25 pertanyaan dan ingat: harus dijawab sejujur mungkin. Sekali lagi: harus jujur. Setelah selesai, perhatikan apa yang menjadi kekurangan dan kelebihanmu, dan cobalah minta dua teman yang bisa dipercaya untuk mengevalusi hasil kuis tersebut. Jangan takut dikritisi karena perspektif orang lain bisa membantumu untuk "belajar apakah pandanganmu tentang dirimu selaras dengan penilain orang lain terhadapmu," yang merupakan sebuah elemen penting dari EQ.