Jangan Lakukan Ini Saat Mengundurkan Diri dari Kantor

Jangan Lakukan Ini Saat Mengundurkan Diri dari Kantor
ISTOCK

Dunia itu sempit. 

Mengundurkan diri dari pekerjaan itu biasa. Sebagian besar orang di dunia ini melakukannya. Alasannya? Pasti bermacam-macam, dari yang masuk akal (karena gaji tidak naik-naik) sampai yang tidak masuk akal (lubang hidung bos terlalu besar). Sah-sah saja. Yang paling tidak sah adalah ketika kamu berhenti bekerja dengan cara yang tidak sopan. Suka atau tidak, ada aturan (tertulis dan tidak) yang sebaiknya kita tahu agar ketika sebuah karir usai di sebuah tempat, akhirnya menyenangkan dan tidak rusuh. Karena, dunia itu kecil, kawan! Kita tidak pernah tahu apa dan siapa yang kita temui—butuhkan—nantinya. Intinya: jaga hubungan dan nama baikmu. Perhatikan dan lakukan hal-hal ini saat berhenti dari sebuah pekerjaan. 

DO’S

  • Informasikan kepada atasan rencananmu ini dan siapkan surat pengunduran diri yang benar. 
  • Siapkan alasan dan latar belakang pengunduran diri, karena biasanya bosmu akan menanyakan hal tersebut. Ingat: jangan dibuat-buat. 
  • Periksa kontrak dengan seksama! Perhatikan klausal yang mengenai pengunduran; ada beberapa perusahaan yang tidak membolehkan karyawan berhenti bekerja sebelum masa kontrak selesai—atau kena penalti. 
  • Teruslah bekerja dan berperilaku baik seperti biasanya sebelum kamu mengumumkan pengunduran diri ini. 
  • Kembalikan sebuah properti kantor yang diberikan, seperti kunci, laptop, bahkan mobil ataupun rumah.
  • Selesaikan pekerjaan dengan baik dan tuntas—termasuk tugas tim. Pastikan memberitahukan kepada tim jika ada pekerjaan yang tidak bisa kamu selesaikan dan cari solusinya bersama-sama. 
  • Persiapkan orang yang dipilih untuk menggantikan posisimu. Serah terima tugas dan segala dokumen dengan rapi. 
  • Pamit dan ucapkan selamat tinggal kepada semua orang di kantor.

DONT'S

  • Memberikan surat pengunduran diri saat marah. Atau membiarkan atasanmu mendengar kabar dari mulut orang lain.
  • Memberikan alasan bahwa pekerjan itu tidak sesuai dengan passion.
  • Selalu berpikiran negatif kepada orang-orang yang ada di kantor dan membanding-bandingkan kantor lama dengan kantor barumu.
  • Menolak bekerja, padahal kamu belum sah keluar dari kantor. 
  • Curhat di media sosial tentang semua hal yang berkaitan tentang kantor, atasan, klien, rekan kerja.
  • Meninggalkan pekerjaan kepada teman kerja tanpa pemberitahuan.
  • Melupakan kontrak yang sudah dibuat oleh perusahaan. Jangan sampai kamu malah harus menunda bekerja di kantor baru, karena hanya masalah kontrak yang belum selesai.
  • Meninggalkan pesan dan kesan yang kurang baik kepada siapapun yang ada di kantor.