Kamu Harus Tahu: Jangan Mengucapkan Hal Ini Saat Meminta Kenaikan Gaji

Kamu Harus Tahu: Jangan Mengucapkan Hal Ini Saat Meminta Kenaikan Gaji
iStock

Duh!

Peringatan: ini adalah kalimat yang seharusnya tidak terucapkan saat meminta kenaikan gaji. Diulang: jangan pernah mengeluarkan pernyataan ini, terlebih dengan nada emosi. Sangat penting, krusial, esensial untuk mengetahui hal ini sebelum tok... tok... tok..., pintu ruang kerja manajermu terbuka dan menjelaskan keinginanmu untuk diberikan uang lebih. 

"Jika kamu meminta kenaikan gaji, kamu harus memikirkan manajermu," kata Romy Newman, presiden dan salah satu pendiri Fairygodboss, dalam sebuah artikel di LinkedIn. "Pada kenyataannya di hampir semua perusahaan, manajermu sedang mengambil risiko untuk membuatmu mendapatkan kenaikan gaji. Sebagai seorang manajer, saya mengharapkan ini sesuatu yang dimengerti oleh lebih banyak orang—laki-laki atau pun perempuan. 

Menurutnya, dari perspektif seorang manajer, saat seseorang mengajukan permohonan kenaikan gaji, lebih baik tahan lidah untuk mengatakan beberapa hal ini: 

1. "Saya tidak mengalami kenaikan gaji selama bertahun-tahun."

Bahkan jika ini memang benar, tidak bijak memulai pembicaraan gaji dengan pernyataan ini. Alih-alih menitikberatkan pada ketidakadilan yang kamu rasakan, Newman merekomendasikan untuk fokus kepada sumbangsihmu selama ini bagi perusahaan. "Akan lebih baik untuk memperlihatkan kontribusi apa yang sudah kamu berikan kepada bisnis [perusahan] tersebut sehingga memang berhak mengalami kenaikan gaji dan apa rencanamu selanjutnya untuk lebih memajukan perusahaan ketika permohonanmu dikabulkan." Jadi, siapkan diri dengan data dan bukti sebelum menghadap manajer untuk memperkuat klaim prestasimu tersebut. 

2. "Saya ingin membeli rumah, jadi butuh kenaikan gaji." 

Duh—gaji memang mempengaruhi kehidupan pribadi (dan kemampuan dan frekuensi membeli kopi di Starbucks), tapi bukan alasan bagus untuk meminta uang lebih. "Meskipun peristiwa-peristiwa semacam itu memang membutuhkan duit lebih, tapi saya yakin bahwa hal tersebut tidak akan membuat manajermu menaikkan gaji," terangnya. "Pastikan untuk tetap menjaga ini sebagai sebuah transaksi bisnis: apa yang kamu tawarkan, dan mengapa perusahaan tidak akan rugi jika menginvestasikan lebih banyak uang kepadamu?"

3. "Saya tahu bahwa teman kantor saya yang lain mendapatkan gaji lebih besar. Ini sepertinya tidak adil."

Jika memang kamu tahu bahwa gajimu tidak layak, bicarakan. Dengan sopan dan hati-hati. "Gaji harus seimbang dengan pekerjaan, tapi tidak selalu begitu karena ada begitu banyak faktor eksternal—pengalaman sebelumnya, lokasi geografis, apakah seseorang dipekerjakan dari dalam atau dari luar," kata Newman. Lagian, hidup memang tidak adil, kok! "Daripada membicarakan tentang keadilan, alihkan fokus dari kolegamu yang digaji lebih banyak kepada dirimu sendiri. "Perlakukan permohonan kenaikan gaji ini seperti sebuah proposal bisnis. Mengapa perusahaan harus berinvestasi lebih untukmu?" ucap Newman. 

4. "Saya membutuhkan kenaikan gaji sekarang juga."

Hello, bosmu memiliki banyak tanggung jawab dan pekerjaan! Kamu dan gajimu bukanlah prioritas satu-satunya. Jadi, perhatikan waktu permohonanmu. "Jika kamu merasa memang sudah seharusnya mengalami kenaikan gaji, kamu harus sadar bahwa hal tersebut tidak akan terjadi dengan satu percakapan saja," tulisnya. Newman merekomendasikan untuk merencanakan proses kolaboratif, mulai dari menyampaikan permohonanmu, lalu melakukan beberapa hal di kantor untuk membuktikan bahwa kamu pantas menerimanya. Dengan kata lain, membuat hidup bosmu lebih mudah dengan bekerja keras dan tampil prima sebagai tim. "Seorang manajer akan cenderung memperjuangkan karyawannya mati-matian jika dia merasa tidak bisa hidup tanpamu."