Kebiasaan-kebiasaan Ini Penyebab Gajimu Habis Dalam Sekejap

Kebiasaan-kebiasaan Ini Penyebab Gajimu Habis Dalam Sekejap
ISTOCK

Istilahnya, bocor halus. 

Tunjuk tangan jika kamu selalu merasa kekurangan uang bukan sehari-dua hari, tapi bahkan dua minggu sebelum gajian. Padahal, kalau dipikir-pikir dengan keras sebenarnya penghasilanmu lebih dari cukup membiayai segala pengeluaran plus sedikit tabungan dan investasi. Well, ini saatnya mencari tahu akar permasalahannya. Mungkinkah penyebabnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang saking seringnya dilakukan sehingga tidak disadari menghabiskan hampir setengah dari pendapatan kita? "Ada istilah bocor halus," kata Farah Dini Novita, Co-Founder/Senior Fiduciary Adviser JOUSKA. "Bocor halus," lanjutnya, "adalah pengeluaran yang kesannya sangat kecil dan receh tapi jika dilakukan berulang-ulang, tanpa kita sadari akan menumpuk menjadi nominal yang cukup besar." 

Pengeluaran yang dikategorikan oleh Farah, bermacam-macam pada setiap orang. "Untuk mengetahuinya, list down kebiasaanmu terlebih dahulu, kemudian pikirkan alternatif yang dapat mengurangi pengeluaran-pengeluaran tersebut. Dan alihkan selisihnya untuk diinvestasikan," sarannya. Bingung kebiasaan-kebiasaan mana yang termasuk dalam kategori ini? Berikut beberapa contohnya. Dan jujur, paling tidak satu dari kebiasaan ini mungkin sedang kita lakukan dan akhirnya menggerus duit. 

BOCOR HALUS

1. Kebiasan jajan gorengan/ snacking di jam-jam sore sebelum pulang kantor. 

"Kesannya sih, murah beli gorengan hanya habis 7000 sampai 1000, tetapi jika setiap hari dilakukan, selama satu bulan bisa menghabiskan hingga 200 ribu," katanya. 

Solusi: Bergiliran/ bergantian dengan teman kantor untuk membeli makanan atau patungan agar lebih murah. Cara lainnya yang lebih ampuh adalah membawa cemilan dari rumah. 

2. Biaya parkir.

Bayangkan jika kita dalam satu hari berhenti ke minimart atau beberapa tempat, dan harus membayar biaya parkir. "Sekali parkir lets say 5000, dan jika dalam sehari kita bisa keluar 10 ribu sampai 15 ribu untuk parkir saja, maka dalam sebulan bisa menghabiskan 200 ribu lebih untuk pengeluaran ini. Ini belum termasuk weekend saat kita berlama-lama di mall, lho ya," ujarnya.  

Solusi: Jika tidak perlu menggunakan kendaraan atau ternyata biaya menggunakan transportasi online lebih murah daripada biaya bensin dan parkir, maka sebaiknya kurangi penggunaan kendaraan pribadi. Minta tumpangan dari teman jika tujuan kita searah. Intinya, carilah alternatif yang dapat mengurangi biaya parkir ini.

3. Biaya antar makanan menggunakan aplikasi online.

Biaya antar makanan jika dilakukan setiap hari tanpa disadari akan menguras dompet juga. Kita terkadang fokus dengan biaya makanannya saja dan tidak melihat biaya pengirimannya. 

Solusi: Pesan makanan bersama dengan teman (jika di kantor) agar biaya delivery bisa ditanggung bersama, atau lebih sering pilih resto yang menawarkan free delivery

LATTE FACTOR

"Selain itu ada juga istilah latte factor. Sebenarnya ini bukan pengeluaran yang receh, tetapi sering diabaikan nilainya sehingga terus dilakukan," kata Farah. Menurutnya, latte factor adalah istilah yang digunakan oleh para US adviser untuk menjelaskan fenomena, yaitu masyarakat di sana memiliki kebiasaan untuk beli kopi di pagi hari. Kebiasaan ini apabila diubah, misalnya jika membeli kopi yang jauh lebih murah atau membuat sendiri di rumah, maka akan bisa mengumpulkan dananya untuk pensiun.

CONTOH 1: HOBI NGOPI-NGOPI CANTIK

"Selama seminggu kita bisa ke coffee shop hingga empat kali. Sekali beli bisa menghabiskan sampai 50 ribu. Dalam seminggu bisa mencapai 200 ribu dan sebulan 800 ribu," kata Farah. 

Solusi: Ini bukan berarti kamu tidak boleh melakukannya. Namun disarankan, jika tetap minum kopi: dua kali beli di luar, dua kali buat sendiri di rumah. Jadi, seminggu kamu hanya menghabiskan 100 ribu dan sebulan menjadi 400 ribu. Sementara, jumlah 400 ribu lain bisa dialihkan ke dana pensiun atau kebutuhan lainnya.