Kenapa Kamu Hanya Bisa Menangis Saat Marah? Adakah Cara Mengekspresikannya Agar Lega?

Kenapa Hanya Bisa Menangis Saat Marah?
ISTOCK

marah merupakan emosi dasar manusia, yang jika tidak dikontrol dapat mengarah kepada agresi atau kekerasan

Atau saking marahnya, sulit mengekspresikannya dengan kata-kata, akhirnya terwujud dalam bentuk tetesan air mata. Minus kata-kata. 

“Menangis juga merupakan salah satu cara untuk mencurahkan emosi," ujar Rena. "Jadi sangat wajar jika seseorang menangis ketika marah. Namun, memang akan lebih baik lagi jika ia dapat mencurahkan perasaannya kepada orang lain yang dapat dipercaya. Jadi, jika memang kita belum bisa mencurahkan perasaan kita kepada orang lain, kita boleh menangis. Kita juga bisa melakukan kegiatan positif lain yang kita sukai. Misalnya, membaca buku, menonton film, melukis, maupun hobi yang lainnya,” sarannya. 

Terakhir kali mengecek, sepertinya semua yang membaca ini masih manusia, bisa sedih, menangis dan marah. Lumrah. Sewajar orang merasa lapar setelah olahraga 45 menit. Akan tetapi, Rena kembali menegaskan bahwa "kita sangat perlu meningkatkan kemampuan untuk mengontrol emosi terutama emosi marah, karena seperti yang tadi sudah dijelaskan, jika emosi marah tidak terkontrol dapat membawa pada sesuatu yang sifatnya destruktif.”

Sebut saja kamu saat ini sedang marah. Atau besok kemungkinan akan marah. Jika kondisi hati ini yang kamu rasakan, coba lakukan ini:

  1. Tenangkan diri terlebih dahulu. Misalnya, dengan berdiam diri sejenak, tarik nafas dalam berulang kali, minum air putih.

  2. Setelah pikiran sedikit lebih tenang, pertimbangkan dampak negatif yang mungkin muncul.

  3. Lalukan kegiatan positif yang disukai untuk meredam emosi yang bergejolak agar tidak berakhir destruktif.

  4. Tonton flm atau baca buku lucu.

  5. Ceritakan kemarahan kepada orang lain yang dapat dipercaya.

  6. Sebaiknya tidak mengambil keputusan apa pun saat marah, tapi putuskanlah saat emosi sudah kembali stabil dan dapat berpikir jernih.

  7. Pikirkan kembali apa yang terjadi dan perlukah marah atau semua bisa dibicarakan dalam kondisi dan intonasi suara yang lebih tenang. 

  8. Bila mungkin, maafkan orang yang membuatmu marah. 

  9. Istirahat sejenak atau melakukan relaksasi, atau kunjungi gym, jogging, berenang. 

Selanjutnya: Kadang-kadang ekspresi marah atau sebal terwujud dalam bentuk candaan—temanmu mungkin melakukan ini setiap hari tapi kamu tidak kunjung sensitif. Begini cara mengenalinya