Kenapa Kulit Putih Jadi Standar Kecantikan Perempuan Asia?

Kenapa Kulit Putih Jadi Standar Kecantikan Perempuan Asia?
iStock

Perempuan berkulit putih dianggap lebih menarik di Asia, ini sebabnya. 

Mungkin di Asia termasuk Indonesia khususnya, kamu pasti sering menemukan perempuan berpakaian tertutup di pantai atau membawa payung ketika musim panas. Itu karena para perempuan berusaha keras memiliki kulit putih.

Putih itu cantik sudah menjadi standar kecantikan sosial yang menguap di Asia. Bahkan beberapa perempuan melakukan perawatan kulit dengan krim sampai obat pemutih yang obsesif atau injeksi mengurangi melanin sehingga lebih putih. 

img

Banyak spekulasi yang mengatakan kalau alasan perempuan Asia ingin memiliki kulit putih karena melihat dari perempuan di negara barat. Namun bukan karena itu sebenarnya, ada alasan lain yang lebih spesifik. Apa ya?

Di China, Jepang, dan Korea - kulit yang gelap dikaitkan dengan pekerjaan mereka di kelas bawah sementara kulit putih menandakan tingkat sosial lebih tinggi. Untuk itu, para perempuan bahkan rela menggunakan merkuri di wajah mereka atau lintah demi mendapatkan warna kulit yang diinginkan.

Menurut Global Industry Analysts, penjualan produk pemutih di Asia sangat ramai. Tertinggi di China sekitar 40% dari seluruh Asia. Sedangkan di Jepang 21% dan Korea Selatan 18%. Masing-masing dari ketiga negara ini memiliki sejarahnya sendiri terkait dengan standar kecantikan putih itu cantik.

China

img

Standar kecantikan perempuan China kalau kulit putih itu lebih baik telah berlaku sejak era Han Dynasty. Itu karena mereka percaya kalau warna kulit seseorang mencerminkan status sosial mereka. Punya kulit putih berarti kamu mempunyai ‘kemewahan’ untuk bisa bersantai di dalam ruangan daripada bekerja di bawah terik matahari. 

Standar kecantikan tersebut rupanya juga mempengaruhi tren makanan di China. Selama Dinasti Ming, pengobatan Tiongkok merekomendasikan makanan tertentu agar kulit lebih cerah. Bahkan ada pengobatan yang meminta pasien menelan mutiara ditumbuk menjadi bubuk. 

Kulit putih pun masih menjadi standar kecantikan di Tiongkok hingga saat ini. Sekitar 40% perempuan China secara teratur menggunakan produk pemutih kulit. Hal ini didapatkan berdasarkan studi yang dilakukan World Health Organization (WHO). Yang mengkhawatirkan adalah, beberapa pencerah kulit dari China masih mengandung merkuri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius karena itu sudah dilarang di Amerika Serikat.

Jepang

img

Kalau di Jepang, mengapa kulit putih menjadi standar kecantikan mereka? Itu karena kulit putih dianggap bisa menyembunyikan ‘tujuh cacat’ dalam diri. Orang Jepang percaya kalau kulit putih itu indah dibandingkan yang gelap terlihat kurang menarik.

Selama era Nara (710-794) sampai Heian (794-1185), produk kosmetik pemutih kulit selalu dikaitkan dengan kaum bangsawan. Pada era Edo (1603-1868), standar kecantikan sedikit berubah dan perempuan mulai menciptakan kulit putih dengan cara lebih alami.