Kenapa Oh Kenapa: Menabung Itu Sangat Sulit!

Kenapa Oh Kenapa: Menabung Itu Sangat Sulit!
ISTOCK

Sesulit menahan nafas lebih dari 10 detik di bawah air. 

Dewi menuturkan bahwa sebenarnya cara-cara yang harus dilakukan sangat sederhana (dan mungkin kita sudah tahu, tapi belum melakukannya).

1. Mulai dengan membiasakan diri menyisihkan atau menabung terlebih dahulu sebelum menghabiskan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya memulai dari 500rb/bulan untuk ditabung dan terus bertambah setiap bulannya sesuai dengan semakin bertambahnya pendapatan. "Ada kalanya seseorang akan merasa dan terbiasa hidup dengan sisa pendapatannya setelah menabung dan investasi telah ia lakukan." 

2. Mulailah dengan membuat anggaran pribadi, sehingga kita akan mengetahui mengapa sulit menyisihkan uang atau terpaksa menggunakan tabungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. "Cukup dengan mencatat kebutuhan primer, kewajiban, dan sekunder sekali saja. Apabila kebutuhan sekunder yang menjadi porsi terbesar, kita dapat mengurangi aktivitas entertainment untuk sementara waktu saat pendapatan masih tetap dan belum meningkat," saran Dewi. Namun, apabila porsi kewajiban menjadi porsi terbesar, Dewi memberi ide untuk mencari tahu biaya terbesar dalam daftar kewajiban tersebut. "Misalnya cicilan kartu kredit 0%, tapi sudah memakan porsi pendapatan lebih dari 30%. Maka, hindari untuk berhutang lebih banyak. Dalam perencanaan keuangan inilah yang disebut manajemen cashflow."

3. Miliki target dan tujuan keuangan agar tetap rajin menabung. Menurut Dewi dalam menabung yang menjadi acuan adalah budget. Contohnya begini: sebut saja namanya Ahmad, dan saat ini pendapatannya 15 juta/bulan. Seharusnya, menilik dari kebutuhannya, Ahmad seharusnya setidaknya harus memiliki tabungan 100 juta di rekening pribadinya, tapi sekarang masih bersaldo 30 juta. Ini merupakan target dan tujuannya. Untuk mencapai jumlah 100 juta tersebut, saat ini Ahmad menabung 10 juta per bulan dengan biaya hidup 5 juta per bulan.

Tak beberapa lama, berkat prestasinya di kantor, pendapatan Ahmad naik menjadi 20 juta. Namun karena kebutuhan hidupnya masih sama (5 juta/bulan), Ahmad memutuskan untuk menabung 15 juta per bulan, alias lebih banyak lagi karena ingin mencapai target tabungan 100 juta dengan lebih cepat. "Memiliki target dan tujuan keuangan dapat membantu kita untuk konsisten menabung. Hasil konsistensi ini lalu akhirnya akan membuat kita akan merasa sayang apabila akan menggunakan tabungan hasil kerja keras tersebut hanya untuk kebutuhan konsumtif saja."