Kenapa Perempuan Masih Dipandang Sebelah Mata untuk Jadi Bos?

Kenapa Perempuan Masih Dipandang Sebelah Mata untuk Jadi Bos?
iStock

Perempuan masih saja mendapat diskriminasi di dunia kerja. Kenapa ya perempuan masih dipandang sebelah mata? 

Tidak peduli berapa banyak perempuan yang bekerja keras untuk membuktikan keberanian mereka di dunia usaha, tampaknya stereotipegender masih terus menjadi rintangan. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Buffalo School of Management, menemukan bahwa laki-laki cenderung lebih dipilih sebagai pemimpin. Ini membuktikan bahwa kesenjangan gender masih berlanjut di sektor usaha.

Para peneliti menganalisis data agregat dari 59 tahun terakhir yang terdiri dari sekitar 136 studi. Penelitian pada subjek ini memiliki lebih dari 19 ribu peserta.

img

Ilmuwan pun menyimpulkan kalau kesenjangan gender telah berkurang dalam beberapa dekade terakhir tapi bukan berarti hilang. Alasan utamanya 'tekanan sosial' yang mengarah pada ciri-ciri kepribadian berbeda pada pria dan wanita. Maksudnya?

Peneliti menekankan bagaimana pria cenderung lebih asertif dan dominan. Sementara perempuan cenderung lebih komunal, kooperatif, dan asuh. Oleh karena itu, laki-laki lebih dianggap bisa berpartisipasi dan mampu mengatasi berbagai hal saat meeting.

Pria juga dianggap memiliki kualitas 'pemimpin’. Sayangnya, persepsi ini ternyata menjadi hambatan besar dalam karier perempuan yang juga memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin.

Penelitian menunjukkan kalau sifat-sifat feminin (kepekaan dan kepedulian) membuat perempuan lebih kecil kemungkinannya untuk dilihat sebagai seorang pemimpin. Namun pada kenyataannya, kualitas tersebut membuat mereka menjadi kandidat yang ideal sebagai pemimpin.

“Dengan demikian, karena bias yang tidak disadari ini terhadap sifat-sifat komunal, perusahaan dapat secara tidak sengaja memilih orang yang salah untuk peran kepemimpinan. Mereka cenderung memilih individu yang keras dan percaya diri tapi tidak memiliki kemampuan untuk mendukung pengembangan serta kesuksesan tim,” kata Emily Grijalva, salah satu dari penulis penelitian ini.

Terkadang, stereotipe gender begitu tertanam dalam pikiran seseorang sehingga ia mungkin gagal mengakuinya. Para peneliti menyarankan bahwa manager harus lebih berhati-hati tentang perilaku mereka atau anggota tim.

Peneliti menyarankan para bos mempromosikan netral gender dalam evaluasi kinerja dan mendorong karyawan yang lebih tenang untuk membagikan ide-ide mereka. Ini demi bisa melangkah ke peran kepemimpinan tanpa memandang jenis kelamin mereka.

Kamu setuju?

Selanjutnya: alasan pentingnya punya finansial yang sehat. Baca di sini lebih lengkapnya.