Kesalahan yang Sering Dilakukan Para Investor Amatir

Kesalahan yang Sering Dilakukan Para Investor Amatir
ISTOCK

Dan bagaimana kita belajar untuk tidak melakukannya.

Ketika belajar keterampilan apapun, yang terbaik adalah untuk memulai pada saat masih muda, demikian halnya dengan berinvestasi. Salah langkah adalah sesuatu yang umum ketika mempelajari hal baru, tetapi ketika berhadapan dengan uang, konsekuensinya bisa serius. Ini adalah beberapa kesalahan yang sering dibuat investor muda, dan bagaimana untuk menghindari mereka.

  • Banyak menunda.

Kesalahan terbesar yang bisa dilakukan investor muda? Menunda untuk mengambil keputusan. Hal seperti ini dapat merusak portfolio investasi ketika pasar bergerak begitu cepat. Oleh karena itu, segeralah bertindak ketika melihat ada peluang untuk masuk. Tidak perlu menunggu ketika harga saham sangat murah, karena saham yang murah belum tentu saham yang bernilai.

Investor muda pada umumnya tidak segera bertindak karena takut atau merasa belum berpengalaman. Padahal, apabila sebuah kesempatan lewat begitu saja, bisa jadi itu akan memengaruhi mental ketika melakukan investasi.

  • Berspekulasi.

Investor muda memiliki keuntungan sendiri dibandingkan investor yang sudah senior, yakni dalam hal usia. Oleh sebab itu, seringkali investor muda memilih investasi dengan risiko yang tinggi dengan harapan mendapat hasil yang lebih besar pula. Jika ternyata mengalami kerugian, investor muda tinggal memulihkan kondisi keuangannya dengan membeli investasi yang lebih aman. Namun, hal itu merupakan sebuah spekulasi, bukan berdasarkan hasil riset pasar. Daripada melakukan spekulasi, investor muda sebaiknya membeli sebuah saham yang aman dan memiliki potensi akan menanjak harganya.

  • Tidak banyak bertanya.

Salah satu faktor penting dalam memutuskan bentuk investasi adalah dengan bertanya pada yang lebih senior. Bila suatu aset diperdagangkan dengan harga separuh dari nilai wajarnya, tentu ada alasan dan menjadi tanggung jawab si investor untuk mencari tahu. Investor muda yang belum pernah mengalami masuk perangkap investasi, cenderung akan mengambil keputusan tanpa terlebih dahulu berusaha mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan transaksi yang akan dilakukannya.

  • Kurang berinvestasi.

Seorang investor memiliki kesempatan terbaik untuk mencari hasil tertinggi dan mengambil risiko lebih besar jika mempunyai rentang waktu yang panjang. Investor muda memiliki rentang waktu yang panjang sehingga mampu bertoleransi dengan risiko yang lebih besar. Orang yang masih muda juga cenderung kurang berpengalaman mengelola uang. Akibatnya, mereka sering tergoda untuk fokus pada upaya-upaya yang dapat segera mungkin menghasilkan dan mendapat manfaat dari uang, tanpa berusaha fokus pada tujuan jangka panjang. Membelanjakan uang pada saat ini ketimbang menabung dan berinvestasi dapat membentuk kebiasaan buruk dan akan berdampak pada masalah tabungan dan dana pensiun.