Masalah Keuangan yang Paling Sering Dialami Milenia

Masalah Keuangan yang Paling Sering Dialami Milenia
SHUTTERSTOCK

Semua orang pasti pernah mengalami masalah finansial. Termasuk para milenial. Mau tahu apa saja masalah yang sering dialami oleh mereka? 

Tidak ada yang mau memiliki masalah finansial. Selain bisa menyusahkan diri sendiri, orang lain pun akan ikut terseret dalam masalahmu. Maka dari itu, kita memang dituntut menjadi seseorang yang bisa mengelola keuangan dengan baik. Yep, itu juga berlaku untuk para milenial. Menurut (Ginta Kamka, CEO Woop.id) "Sebagai orang yang hidup di zaman serba canggih ini, kamu diharapkan untuk bisa memegang kontrol terhadap keuanganmu sendiri. Jangan sampai karena menahan gengsi, kamu malah menyusahkan hidupmu di masa depan." Nah, untuk itu Woop mengajakmu mengenali masalah keuangan yang kamu hadapi dan memberikan jalan keluar dari masalah tersebut. 

  • Masalah #1: Tidak Mengetahui Uang yang dimiliki

Sedikit aneh tapi itulah yang sering dihadapi oleh para millenial. Sebenarnya, ada cara untuk keluar dari masalah ini yaitu dengan membuat budget sesuai dengan kemampuanmu. Cari tahu seberapa besar gajimu di kantor. Kemudian, lihar kembali seberapa besar pengeluaran kamu selama sebulan. Pastikan juga kamu membaginya dalam jumlah ‘sehat’ yaitu 50:30:20.

Dengan perhitungan 50% untuk kebutuhan mendasar setiap bulannya (biaya cicilan rumah, kartu kredit, mobil, tagihan listrik, uang pulsa dan kebutuhan lainya). 30% untuk ‘bersenang-senang’ (nonton film, donasi, makan diluar, tagihan Netflix, gym, dan sebagainya), dan 20 % sisanya untuk ditabung (emergency fund, reksa dana, tabungan liburan). Cara ini menjadi langkah besar untuk memiliki finansial yang mapan di masa depan. 

  • Masalah #2: Tidak Memiliki Asuransi Kesehatan 

Yep, berada dalam lindungan asuransi berarti kamu perlu menyisihkan uang untuk pengeluaran tambahan setiap bulannya. Tentunya hal ini menjadi sah-sah saja, jika kamu kemudian memilih untuk tidak mempunyai asuransi karena tak ingin menambah pengeluaran. Namun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di hidupmu nanti--dan kamu tak punya asuransi-- it could wreck your financial life for decades down the line!

Menurut data dari World Bank pada tahun 2007, pengeluaran masyarakat Indonesia untuk jaminan kesehatan dan asuransi kesehatan lainnya masih terhitung paling rendah, dibandingkan negara-negara tetangganya. Bahkan, pengeluaran untuk membeli rokok masih jauh lebih besar, padahal pengeluaran tersebut adalah ‘penyumbang’ terbesar untuk masalah kesehatan seperti stroke, jantung koroner dan hipertensi. 

Di sisi lain, asuransi kesehatan sebetulnya tidak semahal yang dibayangkan. Jika kamu terbebani dengan asuransi jiwa milik swasta yang harganya tidak murah,kamu bisa memilih asuransi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terhubung langsung dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

  • Masalah #3: 'Gali Lobang Tutup Lobang'

Siapa yang sering melakukan hal ini? Belum lunas utang yang satu, sudah berutang kembali. Sama seperti menurunkan berat badan, kamu bisa mulai mengurangi utang sedikit demi sedikit dengan cara berdiet. Pertama-tama, titipkan kartu kredit kesayangan pada ibumu, atau simpan dalam-dalam di lemari baju mana pun selain di dompetmu. You’re officially on a debit-card-and-cash-only dietSetelah itu, cari tahu seberapa banyak pengeluaran yang bisa kamu potong? Jika sudah tahu, coba sisihkan uangnya untuk membayar utang agar jumlah yang dibayarkan bisa lebih dari biaya minimum setiap bulannya. Selesaikan utang yang jumlahnya paling sedikit, kemudian matikan kartu kredit tersebut hingga hanya tersisa satu. Memang membutuhkan waktu, tapi selama kamu tidak terus tergiur dengan menambah utang baru, you will get there.

  • Masalah #4: Saat Kamu dipecat

Meski lama tapi emergency fund itu penting. Mengetahui jumlah emergency fund yang dimiliki bisa membantumu terhindar dari ‘kemiskinan’ setelah terjadi pemecatan dan belum memiliki pekerjaan baru. Jadi sangat penting untuk tetap menabung. 

  • Masalah #5: Apakah keadaan keuangan saya akan terus pas-pasan seperti ini?

Jangan pernah berpikiran seperti itu. Karena ada banyak cara untuk mengubah keadaan keuanganmu. Contohnya seperti rajin menabung. Bahkan 2% dari gajimu tetap lebih baik dibanding tidak sama sekali ditabung lho. Proyeksikan diri kamu ke masa-masa pensiun nanti: Di mana kamu akan tinggal nanti? Apakah kamu ingin menikmati masa tua sambil berlibur di pantai? Atau menghabiskan waktu sambil traveling? Untuk membuat mimpi itu terwujud, kamu harus memulai langkah awal dari sekarang. Lihat berbagai opsi yang ditawarkan di sekelilingmu.

Selanjutnya: Cobalah untuk tampil menarik di kantor. Karena ada empat alasan dibalik itu semua.