Menurut Sebuah Penelitian: Queen Bee Syndrome Sering Terjadi di Kantor

Menurut Sebuah Penelitian: Queen Bee Syndrome Sering Terjadi di Kantor
ISTOCK

Perempuan vs perempuan.

Sah: banyak perempuan menjadi korban perundungan dari rekan kerja sesama perempuannya di kantor. Apakah kamu sedang merasakannya—atau malah pelakunya? Mari tidak membohongi diri dengan mengatakan semua perempuan baik, keibuan dan suportif; sama seperti jenis kelamin lainnya, ada laki-laki yang brengsek, begitu juga dengan perempuan; bukti nyata bisa hanya selemparan jempol, alias media sosial, dan yah... di tempat kerja. 

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Development and Learning in Organisations , sebanyak 70% pekerja perempuan merasa dirundungi oleh perempuan lain di kantor mereka dan akibatnya, perkembangan karier mereka jalan di tempat. 

Ada istilahnya: Queen Bee syndrome; pertama kali didefinisikan oleh G.L. Staines, T.E. Jayaratne, dan C. Tavris di tahun 1973. Intinya, ini adalah sindrom yang menggambarkan saat seorang perempuan yang berotoritas menganggap dan memperlakukan bawahannya lebih kritis dan negatif jika mereka berjenis kelamin perempuan. Dan penelitian tersebut mengatakan bahwa hal ini merupakan penghalang terbesar bagi karier perempuan di tempat kerja. Bahkan tidak jarang dianggap sebagai penghambat perkembangan talenta-talenta baru dari perempuan.

Akan tetapi, ada yang harus diingat: Queen Bees berbeda dengan para perempuan yang berkarakter dan ambisius di tempat kerja. Tipe yang terakhir ini tidak memilikii dampak negatif seperti Queen Bee Syndrome, antara lain bisa mengurangi produktivitas, menurunkan profit dan mengurangi tingkat kepuasaan para pekerja. Oleh karena itu, penelitian ini menyarankan agar setiap perusahaan mengenali dan mencari jalan keluar jika hal ini terjadi di kantor. 

"Membahas Queen Bee Syndrome bisa memberikan efek yang positif pada organisasi, seperti: membuat perempuan yang bertalenta kuat betah, memperkuat regenerasi untuk pemimpim masa depan, meningkatkan kinerja karena lingkungan yang mendukung, memperbaiki moral staf dan meningkatkan produktivitas," ujar Cecilia Harvey, salah satu penulis studi tersebut, kepada The Sunday Times. Menurutnya, salah satu dasar penelitian ini diadakan adalah karena pengalamannya sendiri sebagai korban perundungan di tempat kerja. 

"Ini memang membuat masalah bertambah kompleks karena selama ini diketahui bahwa laki-laki seksislah yang membuat karier wanita mandek," katanya. "Jika organisasi ingin meningkatkan jumlah perempuan di posisi senior, mereka harus mengatasi masalah Queen Bee." 

Dan pastinya, jangan menyamakan Queen Bee ini dengan Queen Bee-yonce, karena kita semua penggemar beratnya! Dan jika menurutmu suasana di kantor sudah tidak sehat, tapi tetap ingin bekerja di sana—kelilingi dirimu dengan orang-orang positif sebagai penyeimbang