Pilih Kaya atau Mapan Secara Finansial?

Pilih Kaya atau Mapan Secara Finansial?
ISTOCK

Kalau bisa sih, dua-duanya!

Arghh... jadi tidak bisa memilih kaya atau mapan, ya? Memang harus kaya dan mapan, karena kaya berarti mapan. Sepertinya akan lama nih, untuk sampai ke tahap itu. 

Eh, eh... ini bukan karena sirik, iri atau dengki ya, tapi kok kayaknya level kaya dan mapan ini bisa dicapai dengan mudah oleh beberapa orang? Itu lho, mereka yang dibilang 'kekayaannya tujuh turunan.' Sebenarnya, apakah memang akan bertahan sampai generasi ketujuh?Tidak habis apapun yang terjadi?

"Tidak benar," jawab Puspa. "Karena," lanjutnya, "selama uang hanya dipakai untuk membiayai kebutuhan hidup tanpa dikembangkan melalui investasi maka lama kelamaan akan habis. Ataupun jika hanya ditabung maka nilainya pun akan turun tergerus inflasi. Sudah banyak kisah nyata terjadi, yakni seseorang dengan cepat menghabiskan harta warisan yang diterima tanpa menghasilkan apapun." 

Baiklah. Sepertinya informasi ini penting untuk diketahui dan disadari oleh mereka yang merasa 'kekayaan ini akan bertahan sampai kiamat" apapun yang terjadi.'

"Untuk menjadi kaya membutuhkan proses dan kesadaran penuh untuk konsisten mencapainya. Jadi kembali lagi ke konsep awal bagaimana untuk menjadi kaya secara finansial. Mulailah sedini mungkin untuk memulai proses menjadi kaya. Bisa dimulai dari ketika sudah mempunyai penghasilan dengan mengelolanya sebaik mungkin. Mulai sisihkan penghasilanmu, belajar dan cari tahu tentang keuangan, asuransi ataupun investasi. Lalu yang terakhir mulai lakukan sekarang, sekecil apapun dananya. Jika konsisten menjalankannya, maka kekayaan dan keamanan secara finansial pasti tercapai," kata Puspa.

Kesimpulannya, jadi kalau harus memilih dua hal—kaya atau mapan—maka jawabannya: 1) kaya (mapan), dan karena itu bisa dibilang satu hal yang sama, dan pilihan 2) bahagia. Boleh dong, ya?