Agar Lebih Banyak Perempuan di Bidang IT, Harvard Buka Program Mentoring

Program Mentoring Harvard untuk Perempuan di Bidang IT
Perempuan di perguruan tinggi

Harvard membentuk sebuah program mentoring bagi para perempuan yang bekerja di bidang IT. Mari simak info lengkapnya!

Bukan rahasia lagi bahwa sektor teknologi dan informasi (IT) kini semakin populer seiring dengan perkembangan industri digital. Bahkan di Amerika Serikat, bidang tersebut diproyeksikan akan menambah lebih dari 500 ribu pekerjaan.

Meski begitu, ternyata perempuan hanya menyumbang sekitar 26% dari keseluruhan tenaga kerja IT, menurut National Center for Women and Information Technology, dilansir dari Harvard.

Di Harvard sendiri, terdapat 35% perempuan yang masuk ke bidang IT, berdasarkan statistik yang disediakan Harvard Women in Technology (HarvardWIT) pada 2019.

Peningkatan jumlah perempuan dalam bidang IT di Harvard, terjadi berkat adanya program mentoring dari sebuah komunitas yang dipimpin oleh staf HarvardWIT. Diluncurkan pada 2018, program mentoring tersebut awalnya dibuat sebagai ajang uji coba.

Baca juga: Studi Menyebutkan: Wanita Memang Terlahir Sebagai Pemimpin

Program mentoring dari Harvard
Program mentoring dari Harvard

Tujuan dari program itu, adalah untuk menjadikan Harvard komunitas yang lebih inklusif dengan meningkatkan retensi dan promosi di bidang IT. Misalnya adalah sebagai alat pembinaan, pengembangan karir, dan pemberdayaan anggota di bidang tenaga kerja.

"Program ini memiliki beberapa hasil yang langsung terlihat, dengan dua dari murid kami berhasil menerima promosi dan berterima kasih atas dukungan dan dorongan dari mentor mereka," kata Donna Tremonte, pendiri HarvardWIT.

"Mentorship adalah kunci untuk kemajuan karir, dan HarvardWIT+ dengan senang hati memfasilitasi koneksi ini di seluruh Universitas." lanjutnya menambahkan.

Jika melihat kesuksesan Harvard dalam program mentoring tersebut, perguruan tinggi dalam negeri mungkin bisa mengadopsinya dalam sistem pendidikan mereka. Karena selain meningkatkan keberagaman di bidang kerja IT, hal itu juga bisa menambah skill para mahasiswa sebelum turun ke dunia kerja.

Selanjutnya: Penampilan ternyata masih menjadi faktor utama dalam menentukan status sosial seseorang. Ini dia penelitiannya!